Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97643
Title: Penyimpanan Mahkota dan Aplikasi IBA serta BAP terhadap Produksi dan Mutu Setek Basal Daun Mahkota Nanas
Authors: Suhartanto, Rahmad
Widajati, Eny
Hairani, Putri Mian
Issue Date: 2019
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Potensi pengembangan nanas di Indonesia sangat baik karena didukung dengan agroklimat yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas. Tantangan dalam pengembangan perbenihan nanas adalah penyediaan bibit di lapangan dalam jumlah banyak dengan metode yang dapat digunakan oleh petani. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bahan tanam yang berasal dari setek basal daun mahkota nanas. Pengembangan metode ini masih terus dioptimalkan, salah satunya dengan memberi perlakuan penyimpanan dan aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh penyimpanan mahkota serta aplikasi IBA dan BAP terhadap pertumbuhan bibit asal setek basal daun mahkota nanas. Penelitian terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama adalah pengaruh penyimpanan mahkota terhadap produksi dan mutu setek basal daun mahkota. Desain percobaan pertama adalah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Lama simpan sebagai perlakuan, terdiri dari lima taraf (2, 5, 10, 15 dan 20 hari dengan kondisi suhu ruang). Pengamatan dilakukan 5 sampai 16 minggu setelah tanam (MST) pada komponen produksi, yaitu: setek hidup dan bertunas, komponen mutu setek, yaitu: tunas berakar, tinggi tunas; sedangkan jumlah daun, bobot kering tunas, bobot kering akar pada 16 MST dan nisbah C/N serta kandungan ABA endogen dilakukan diawal sesuai lama simpan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bahan tanam dapat disimpan selama 10 sampai 15 hari. Kandungan ABA endogen turun setelah disimpan selama 10 hari. Percobaan kedua adalah pengaruh penyimpanan mahkota dan aplikasi ZPT terhadap produksi dan mutu setek basal daun mahkota. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan petak tersarang. Petak utama adalah penyimpanan mahkota selama 2 (kontrol), 10 dan 20 hari. Anak petak adalah kombinasi IBA dan BAP dengan konsentrasi: IBA 300 ppm dan BAP 400 ppm, IBA 300 ppm dan BAP 600 ppm, IBA 400 ppm dan BAP 400 ppm, serta 400 IBA dan 600 BAP. Hasil dari percobaan menunjukkan setek basal daun mahkota nanas yang mengalami penyimpanan 10 hari memiliki persentase hidup sebesar 57.34%, persentase bertunas 57.15% dan persentase berakar 51.62%, sedangkan perlakuan kontrol memiliki nilai persentase hidup, bertunas dan stek berakar tidak lebih dari 30%. Kandungan ABA endogen pada tunas basal daun mahkota mengalami penurunan yang nyata setelah disimpan 10 dan 20 hari, sedangkan kandungan auksin dan sitokinin endogen tidak berbeda dengan kontrol. Pemberian IBA 400 ppm dikombinasikan dengan BAP 400 ppm dan 600 ppm meningkatkan produksi setek dilihat dari persentase setek hidup dan bertunas 1.5-1.7 kali lipat dibanding tanpa aplikasi ZPT.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97643
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019pha.pdf
  Restricted Access
18.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.