Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97050
Title: Strategi Penguatan Modal Sosial Perempuan Tani dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terbatas di Kabupaten Bogor
Authors: Wahyuni, Ekawati Sri
Adiwibowo, Soeryo
Sulaiman, Ageng Hasanah
Issue Date: 2019
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan menyebutkan bahwa pemenuhan konsumsi pangan harus mengutamakan produksi dalam negeri dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Pemerintah berupaya menggalakkan kembali budaya menanam di lahan pekarangan untuk mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah sebuah konsep lingkungan perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan pekarangannya secara intensif untuk dimanfaatkan menjadi sumber pangan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek potensi wilayah dan kebutuhan gizi warga setempat (Kementerian Pertanian, 2015). Program ini telah dilaksanakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian sejak tahun 2010 yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kinerja dan hasil pemanfaatan lahan pekarangan melalui KRPL di Kabupaten Bogor, (2) menganalisis kinerja dan hasil pemanfaatan lahan pekarangan melalui KRPL di Kabupaten Bogor, dan (3) merumuskan strategi penguatan modal sosial perempuan tani pada pemanfaatan lahan pekarangan terbatas di Kabupaten Bogor. Metode survey digunakan untuk mendapatkan gambaran kinerja KRPL di tiga KRPL yang berada di tiga desa Kabupaten Bogor. Studi kasus digunakan untuk menggali modal sosial, peran pendamping, dan pengelolaan administrasi pada satu KRPL yang dianggap memiliki kinerja paling baik dari ketiganya. Hasil kajian tentang kinerja KRPL menunjukkan bahwa setelah tiga tahun program dilaksanakan, kebun bibit dan demplot sudah tidak terkelola dengan baik. Rumah Pangan Lestari (RPL) masih dikelola secara mandiri oleh perempuan tani meskipun tanpa dukungan dari kebun bibit. Hasil kajian selanjutnya mengenai modal sosial menunjukkan bahwa jaringan perempuan tani pengelola KRPL cenderung terkait pada lembaga pemerintah, perempuan tani memiliki kesepakatan bersama yang tidak tertulis dalam mengelola KRPL, dan adanya konflik-konflik kecil terkait kepercayaan mampu diredam guna menjaga hubungan baik. Pendampingan cenderung rutin dilakukan saat tahun pertama dan kedua kegiatan berjalan. Pengelolaan administrasi belum tertib dan hanya dilakukan pada awal tahun kegiatan berjalan. Strategi penguatan modal sosial perempuan tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan terbatas dilakukan melalui : 1) meningkatkan kompetensi perempuan tani dan penguatan peran pendamping; 2) melibatkan tokoh masyarakat dan mendorong kader lokal sebagai penggerak; 3) memfasilitasi budaya lokal untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan; 4) dukungan institusi; dan 5) menyempurnakan rancangan program.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97050
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2019ahs.pdf
  Restricted Access
28.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.