Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95753
Title: Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Minyak Sawit Indonesia oleh Negara-Negara Anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Authors: Falatehan, A. Faroby
Amaliah, Syarifah
Morosari, Vikmatik
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agriculture University (IPB)
Abstract: Minyak sawit merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia yang memiliki nilai ekspor tertinggi dari sektor pertanian, sehingga memiliki peranan penting dalam pemasukan devisa negara, penyerapan tenaga kerja, dan penggerak utama agribisnis dari hulu hingga hilir. Namun tingginya ekspor Indonesia dihadapkan pada kampanye negatif dari negara-negara maju yang dapat menurunkan permintaan minyak sawit. Oleh karena itu, adanya RSPO diharapkan dapat meningkatkan keragaan permintaan minyak sawit Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui keragaan ekspor minyak sawit Indonesia sebelum dan setelah RSPO; 2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan minyak sawit oleh negara-negara anggota RSPO; 3) menganalisis pengaruh RSPO terhadap permintaan minyak sawit ke negara RSPO. Komoditas yang diteliti adalah minyak sawit dengan kode HS 1511 yang diekspor ke 10 negara tujuan utama dengan sertifikasi RSPO. Periode waktu yang digunakan adalah 8 tahun sebelum dan setelah RSPO terhitung dari tahun pertama kali perusahaan di Indonesia mendapatkan sertifikasi RSPO. Analisis menggunakan metode deskriptif dan metode ekonometrika dengan analisis data panel menggunakan pendekatan gravity model. Hasil analisis keragaan menunjukkan bahwa nilai ekspor, volume ekspor, dan harga ekspor sebelum adanya RSPO memiliki pertumbuhan yang lebih besar dibanding periode setelah adanya RSPO. Hasil analisis gravity model menunjukkan bahwa nilai tukar riil efektif, jarak ekonomi, harga ekspor, dummy RSPO, dan GDP perkapita negara tujuan berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor minyak sawit Indonesia. Negara-negara yang mengalami peningkatan volume ekspor setelah adanya sertifikasi RSPO antara lain Australia, Italia, Belanda, Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris. Sementara negara yang mengalami penurunan volume ekspor antara lain Jepang, Malaysia, dan Prancis. Oleh karena itu, para eksportir perlu memfokuskan kegiatan ekspor ke negara-negara yang memiliki peningkatan volume ekspor setelah adanya RSPO.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95753
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File SizeFormat 
H18vmo.pdf
  Restricted Access
38.07 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.