Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95582
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNurjanah, Siti-
dc.contributor.advisorRahayu, Winiati P.-
dc.contributor.authorNajib, Rara Nabila-
dc.date.accessioned2019-01-16T07:21:24Z-
dc.date.available2019-01-16T07:21:24Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95582-
dc.description.abstractDaging ayam tergolong sebagai pangan yang berisiko tinggi terhadap kontaminasi mikrobiologis. Kualitas daging ayam yang beredar di pasaran ditentukan dari beberapa mata rantai produksi, salah satunya pada rumah potong hewan unggas (RPHU). Penerapan sistem seperti GMP dan SSOP diperlukan pada RPHU untuk menghasilkan daging ayam yang terjamin aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil RPHU berdasarkan teknik dan kapasitas pemotongan daging ayam, aspek GMP dan SSOP yang memungkinkan menjadi sumber pencemaran, dan jalur pendistribusian daging ayam pada RPHU di wilayah Bogor. Observasi dilakukan pada 4 RPHU modern dan 26 RPHU tradisional pada 14 kecamatan di wilayah Bogor. RPHU modern melakukan pemotongan menggunakan mesin otomatis dengan kapasitas pemotongan lebih dari 2000 ekor/hari dengan jalur pendistribusian ke supermarket, restauran skala besar, dan katering sedangkan pemotongan pada RPHU tradisional dilakukan secara manual dengan kapasitas pemotongan 200–1000 ekor/hari dengan jalur pendistribusian ke pasar tradisional dan penjualan langsung kepada masyarakat. Aspek GMP yang memungkinkan menjadi sumber pencemaran tertinggi pada RPHU modern adalah penanganan limbah dan kotoran dengan penyimpangan sebesar 35% sedangkan pada RPHU tradisional adalah pengawetan dan penyimpanan dengan penyimpangan sebesar 94%. Aspek SSOP yang memungkinkan menjadi sumber pencemaran tertinggi pada RPHU modern adalah fasilitas pencuci tangan, sanitasi, dan toilet dengan penyimpangan sebesar 38% sedangkan pada RPHU tradisional adalah higiene dan kesehatan personal dengan penyimpangan sebesar 95%. Hal ini menunjukkan RPHU modern di wilayah Bogor memiliki penilaian sangat kurang kritis (0 – 25%) pada aspek GMP dan SSOP, sedangkan RPHU memiliki penilaian kurang kritis (50 – 75%) pada GMP dan cukup kritis (75 – 100%) pada SSOP dalam hal pencemaran.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agriculture University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Science and Technologyid
dc.subject.ddcSlaughterhouseid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleEvaluasi Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) pada Rumah Potong Hewan Unggas Modern dan Tradisional di Wilayah Bogor.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBogorid
dc.subject.keyworddaging ayamid
dc.subject.keywordGMPid
dc.subject.keywordSSOPid
dc.subject.keywordRPHUid
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F18rnn.pdf
  Restricted Access
983.98 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.