Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93987
Title: Peningkatan Kinerja Herbisida Berbahan Aktif Isopropilamina Glifosat dan Surfaktan Dietanolamida Melalui Proses Sonikasi
Authors: Hambali, Erliza
Rahayuningsih, Mulyorini
Rusdiana, Ika Agustin
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Formula herbisida komersial terdiri dari 48% IPA glifosat, 15% surfaktan POEA dan pelarut berupa air. Surfaktan polioksietilenamin (POEA) dalam herbisida komersial memberikan pengaruh tidak biodegradable, sangat korosif dan memiliki toksisitas tinggi untuk organisme air dan hewan. Untuk itu, tim peneliti Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) IPB mengembangkan surfaktan dietanolamida dari olein kelapa sawit untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Surfaktan bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan dan memperkecil sudut kontak sehingga herbisida tersebar lebih merata. Kelemahan dalam produk herbisida yang dihasilkan tersebut adalah kenampakan visual yang keruh dan kurang maksimal dalam mematikan gulma di lapang. Salah satu alternatif untuk memperbaiki kelemahan tersebut adalah dengan memanfaatkan proses sonikasi yang bertujuan untuk memperkecil ukuran droplet sehingga produk yang dihasilkan lebih transparan. Selain itu, semakin kecil ukuran droplet maka surfaktan DEA dapat lebih baik dalam melapisi droplet bahan aktif sehingga larutan herbisida dapat dengan mudah melakukan penetrasi ke bagian permukaan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula herbisida berbahan aktif IPA glifosat, meningkatkan kinerja produk herbisida berbahan aktif IPA glifosat melalui proses sonikasi dan menganalisis efektivitas produk herbisida hasil formulasi di rumah kaca terhadap gulma ilalang. Dalam penelitian formulasi herbisida IPA glifosat menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktornya adalah konsentrasi surfaktan DEA (1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%). Pada penelitian menggunakan proses sonikasi dari formula terbaik pada tahapan penelitian sebelumnya menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan faktor 1 adalah lama proses sonikasi (0, 30, 60, 90 menit) dan faktor 2 adalah amplitudo gelombang ultrasonik (20, 30, 40%). Dalam menguji efektivitas herbisida pada gulma, rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah jenis herbisida (herbisida sebelum sonikasi, herbisida setelah sonikasi, herbisida komersial) dan faktor 2 adalah dosis (2, 4, 6 l/ha). Berdasarkan hasil pengamatan formula terbaik yang dihasilkan dalam formulasi adalah pemberian surfaktan DEA 5% dalam formula karena memiliki nilai tegangan permukaan dan sudut kontak paling kecil yakni 30,73 dyne/cm dan 11,48o. Hasil formula terbaik setelah sonikasi pada perlakuan 40% amplitudo gelombang ultrasonik dengan lama proses sonikasi 90 menit menghasilkan nilai tegangan permukaan 23,42 dyne/cm, sudut kontak 0o, ukuran droplet 0,49 μm, kekeruhan produk 98 NTU dan kelarutan dalam air 88,40%. Produk herbisida setelah sonikasi merupakan produk terbaik yang dipilih karena menghasilkan persentse daya berantas paling besar dan menghasilkan nilai bobot kering gulma paling rendah antara 2,13-2,90 gram.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93987
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018iar.pdf
  Restricted Access
15.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.