Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93964
Title: Analisis Pengembangan Agrowisata Berbasis Agroindustri Kakao di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh
Authors: Bantacut, Tajuddin
Raharja, Sapta
Fakhrurrazi
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Agrowisata berbasis agroindustri kakao dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan kakao sebagai objek. Pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kakao ini bertujuan untuk mengembangkan potensi agrowisata secara profesional, terpadu dan berkelanjutan, sehingga menjadikannya sebagai media penyaluran pengetahuan, teknologi dan sumberdaya alam kakao untuk mendorong daya saing dan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis teknologi. Analisis pengembangan ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang sangat mempengaruhi keterpaduan dan keberlanjutan usaha seperti ketersediaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, teknologi, inovasi, sosial budaya dan kearifan lokal, sehingga diharapkan akan menghasilkan suatu perencanaan pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kakao yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang agrowisata berbasis agroindustri kakao terpadu dan berkelanjutan. Secara rinci tujuan tersebut meliputi: 1) penentuan lokasi strategis pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kakao dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial, 2) penentuan produk olahan kakao prospektif dengan menggunakan metode Bayes, dan mengkaji potensi nilai tambah produk olahan kakao dengan menggunakan metode Hayami, 3) pemilihan model kelembagaan pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kakao dengan metode Analitical Hierarchy Process (AHP), 4) formulasi model pengembangan kelembagaan agrowisata berbasis agroindustri kakao menggunakan pendekatan soft systems methodology (SSM), dan 5) menentukan konsep komponen-komponen agrowisata berbasis agroindustri kakao. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kecamatan Ulim merupakan lokasi prioritas pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kakao di Kabupaten Pidie Jaya di ikuti Kecamatan Bandar Baru dan Kecamatan Meureudu, hasil ini didapat berdasarkan beberapa kriteria penilaian meliputi; ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi, infrastruktur penunjang, sumberdaya manusia, dukungan kelembagaan, keamanan, produksi kakao, kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal, kondisi fisik kawasan, dan dukungan dari wisata lain. Untuk produk olahan kakao potensial, cokelat batang diyakini sebagai produk prioritas yang perlu dikembangankan dalam agrowisata dan diikuti oleh beberapa produk olahan konsumtif lainnya seperti coklat bubuk, minuman coklat, dan permen. Pengembangan produk cokelat batang ini mampu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 135 000 per kg biji kakao. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dengan mengolah biji kakao menjadi produk olahan cokelat batang memberikan pendapatan yang cukup besar bagi pemilik usaha. Skenario terbaik untuk model kelembagaan agrowisata berbasis agroindustri kakao adalah model lembaga kemitraan. Model lembaga kemitraan diyakini lebih efektif dalam mencapai tujuan utama pengembangan agrowisata berbasis agroindustri yaitu menumbuhkan ekonomi masyarakat lokal berbasis teknologi melalui pengintegrasian usaha yang terpadu dan berkelanjutan. Dalam pencapaian tujuan tersebut juga diperlukan peran aktif dan sinergisitas dari berbagai stake holder yang terlibat seperti pengelola, perguruan tinggi, dinas terkait, kelompok tani serta lembaga keuangan. Adapun strategi intervensi yang perlu dilakukan dalam pengembangan kelembagaan kemitraan secara umum adalah pengembangan sumberdaya manusia pada tiap-tiap lembaga, dan memfasilitasi serta mendorong berbagai lembaga yang terlibat di dalam sistem untuk lebih aktif dan memainkan peran secara efektif dan efisien dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan. Pengembangan agrowisata berbasis agroindustri kakao tidak terlepas aspek inovasi, baik dalam pengembangan teknologi, penciptaan dan pengembangan produk, maupun konsep komponen-komponen atau fasilitas wisata. Secara umum pengembangan agrowisata berbasis agroindustri di Kabupaten Pidie Jaya diarahkan mengikuti konsep ekologi industri melalui pengembangan sistem taman eco-industry, dimana didalam agrowisata terdapat unit-unit industri pengolahan yang saling berhubung satu dengan lainnya, sehingga didalam agrowisata ini terdapat empat area fasilitas utama wisata yaitu; area perkebunanan kakao yang terintegrasi dengan teknologi terkini, area konservasi yang terdiri dari beberapa sub-area (sub-area pengelolaan ternak; unit pengolahan pupuk dan pakan ternak; sub-area miniatur kebun binatang), area industri yang terdiri dari sub-area pengolahan dan penjualan, dan area permainan yang dilengkapi berbagai wahana permainan. Riset ini telah memberikan suatu peta jalan, pola, konsep, skenario dan strategi dalam pengembangan agrowisata berbasis agroindustri, sehingga harapannya dapat menjadi modal dan model dalam pengembangan agwisata berbasis agroindustri lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93964
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018fak.pdf
  Restricted Access
47.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.