Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93963
Title: Model Simulasi Tanaman Jagung Manis Hibrida
Authors: Handoko
Impron
Ferdiansyah, Ervan
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Jagung hibrida berpotensi untuk memenuhi besarnya permintaan masyarakat terhadap jagung manis. Menurut Pusat Kajian Hortikultura (2011), permintaan masyarakat Indonesia akan sayuran termasuk jagung manis yaitu sekitar 87.336 ton/tahun. Salah satu upaya agar jagung hibrida tumbuh optimal adalah dengan mengkaji kesesuaian unsur cuaca dan iklim untuk tanaman jagung secara kuantitatif dengan menggunakan model simulasi tanaman pada jarak tanam tertentu. Berdasarkan penelitian Paat (2010) sebuah model simulasi mampu mensimulasi pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dengan baik, dan dapat dibuktikan dengan melakukan beberapa uji dan validasi. Selain pertumbuhan dan perkembangan model simulasi juga dapat disusun untuk melihat neraca air tanaman selama proses penelitian sehingga dapat melihat ketersediaan air tanah yang dibutuhkan oleh tanaman (Paski 2017). Jarak tanam untuk tanaman jagung yang diterapkan oleh mayoritas petani di lokasi penelitian adalah 70x30 cm, hal ini mengacu pada jarak tanam yang disarankan oleh penyuluh pertanian. Untuk keperluan penyusunan model dan analisa mengenai respon tanaman diperlukan adanya variasi jarak tanam. Tujuan dilakukannya variasi jarak tanam karena ada kemungkinan jarak tanam yang berbeda akan mempengaruhi proses yang terjadi selama penanaman Tujuan dari penilitian ini adalah untk mengkuantifikasi respon agrometeorologi dua varietas tanaman jagung hibrida pada perlakuan jarak tanam,menduga perubahan kadar air tanah, perkembangan tanaman dan perubahan biomassa tanaman selama satu musim tanam. Serta menguji kemampuan model dalam menduga pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung hibrida. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan model mekanistik yang dikembangkan dari model simulasi tanaman yang telah ada. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok dengan dua faktor yaitu varietas (Bonanza-F1 dan Talenta) dan variasi jarak tanam (70x20 cm, 70x30 cm dan 70x 40 cm). Perlakuan tersebut diulang sebanyak tiga kali, ulangan pertama untuk keperluan penyusunan model dan dua ulangan sisanya untuk validasi model. Selain menggunakan dua ulangan sisa, validasi juga dilakkan dengan membandingkan terhadap data BPS dan survey terhadap petani setempat. Sub model neraca air menunjukkan bahwa nilai evapotranspirasi cenderung meningkat pada 7 HST hingga 25 HST dan kondisi curah hujan pada waktu tersebut rendah, sehingga ketersediaan air tanah menurun. Sempat terjadi kondisi kekurangan air pada saat 42 HST hingga 49 HST. Hasil simulasi tersebut sesuai dengan kondisi lahan aktual yang terlihat secara visual. Sub model perkembangan menunjukkan bahwa untuk mencapai fase berdaun tiga dan muncul bunga, varietas Bonanza-F1 membutuhkan waktu lebih lama satu minggu. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai heat unit yang lebih besar. Sehingga dapat pada waktu yang sama saat varietas talenta mulai berdaun tiga, varietas Bonanza-F1 masih mengutamakan pertumbuhan dan perkembangannya ke bagian akar dan batang. Varietas Talenta meimiliki nilai dugaan biomassa yang lebih besar dibandingkan dengan varietas Bonanza-F1 pada semua perlakuan jarak tanam. Jarak tanam yang lebih rapat menunjukkan hasil dugaan biomasssa total yang lebih besar dibandingkan dengan yang berjarak lebih renggang. Nilai biomassa dugaan yang diperoleh dari hasil pemodelanmampu mendekati nilai biomassa aktual hasil pengamatan. Hal ini diperkuat dengan hasil uji grafik yang menunjukkan nilai Nash-Sutcliffe efficiency(NSE) sebesar 0.91 juga hasil uji-t berpasangan menunjukkan nilai yang tidak berbeda dan uji korelasi pearson didapat nilai pearson product momentlebih dari 0.90 dan mendekati nilai 1 (satu). Kesimpulan yang dapat diarik dai penelitian ini adalah radiasi intersepsi pada jarak tanam 70x20 cm lebih besar daripada jarak tanam 70x30 cm dan 70x40 cm. Sehingga jarak tanam dikatakan dapat mempengaruhi biomassa tanaman. Fase perkembangan tanaman varietas Talenta lebih cepat tercapai dibandingkan dengan varietas Bonanza-F1. Hasil dugaan biomassa tanaman berdasarkan model pertumbuhan menunjukkan bahwa varietas talenta memiliki biomassa total (kg/ha) yang lebih besar daripada varietas Bonanza-F1. Model simulasi yang disusun padapenelitian ini mampu menduga biomassa sebesar 96% dan hasil dugaan yang ditunjukkan oleh model neraca air, perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak berbeda nyata dengan hasil pengukuran aktual.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93963
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018efe1.pdf
  Restricted Access
17.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.