Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93830
Title: Pemeriksaan Parasit Darah pada Sapi Berdasarkan Analisis Duplek PCR
Authors: Tiuria, Risa
Wardhana, April Hari
Akbari, Rizal Arifin
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penyakit parasit darah terutama yang disebabkan disebabkan oleh Babesia spp., Theileria spp., dan Trypanosoma spp. merupakan masalah yang serius pada hewan ternak terutama sapi karena sulit dideteksi dan menyebabkan kerugian ekonomi. Penyakit parasit darah tersebut umumnya disebarkan melalui vektor mekanik atau biologis. Caplak dari genus Boophilus, Hyalomma dan Amblyomma dilaporkan sebagai vektor yang efektif untuk parasit darah Babesia spp., dan Theileria spp., sedangkan lalat genus Haematophagus, Tabanus dan Stomoxys merupakan vektor utama dari parasit Trypanosoma spp. Keberadaan vektor ini menyebabkan penyebaran penyakit parasit tersebar luas dengan cepat. Beragam metode diagnosa telah dilakukan untuk mendeteksi keberadaan parasit darah, namun yang umum digunakan adalah metode pemeriksaan ulas darah yang diambil dari pembuluh darah perifer dengan perwarnaan Giemsa. Metode ini memiliki kelemahan, yaitu terjadinya negatif palsu pada sampel-sampel dengan tingkat parasitemia yang rendah. Secara molekular, identifikasi parasit darah dapat dilakukan dengan Polimerase Chain Reaction (PCR) dengan berbagai macam penanda molekular yang spesifik. Selama ini, tehnik PCR yang banyak dilakukan masih bersifat konvensional, yaitu satu reaksi PCR untuk mendeteksi satu jenis penyakit. Namun, kondisi di lapang menunjukkan bahwa beberapa ternak berpotensi untuk terinfeksi oleh lebih dari satu jenis parasit darah. Oleh karena itu, perlu dikembangkan modifikasi teknik PCR untuk mendeteksi lebih dari satu jenis penyakit dengan mengkombinasikan lebih dari satu jenis penanda molekular, misalnya melalui teknik duplex PCR. Teknik ini relatif lebih murah dan cepat dibandingkan dengan PCR konvensional. Sejauh belum pernah dilakukan penelitian apakah teknik duplex PCR dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit yang disebabkan oleh parasit darah terutama Babesia spp., Theileria spp., dan Trypanosoma spp. pada ternak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi parasit darah pada sapi (Babesia spp., Theileria spp., dan Trypanosoma spp.) secara molekular berdasarkan metode duplex PCR. Tahapan metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dilakukan pengambilan darah sapi Friesian Holstain sebanyak 100 sampel berumur 1-7 tahun di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya dilakukan pemeriksan ulas darah dan perhitungan tingkat parasitemia. Sebanyak tiga puluh dari seratus sampel diseleksi untuk analisis PCR single berdasarkan jenis parasit dan tingkat parasitemia yang terdiri dari 5 sampel positif Babesia spp, 15 sampel positif Theileria spp. dan 10 sampel negatif parasit darah untuk dilanjutkan pada tahap PCR single. Optimasi PCR single dilakukan menggunakan tiga primer spesifik untuk B. bovis (Bover2A), T. annulata (Cytob 1) dan T. evansi (ITS 1). Hasil optimasi PCR single menunjukan bahwa suhu anneling 56 °C merupakan suhu optimal untuk deteksi Babesia bovis dan T. evansi sedangkan T. annulata tidak menunjukan hasil positif pada kondisi tersebut. Hasil analisis PCR single menunjukan 28 sampel positif B. bovis, 1 sampel positif T. evansi, 1 sampel negatif semua parasit darah dan 0 sampel positif T. annulata sehingga hanya B. bovis dan T. evansi yang dilanjutkan ke tahap analisis duplex PCR duplex. Teknik duplex PCR berhasil dioptimasi dengan dilakukannya modifikasi penambahan MgCl2 (25 μM) sebanyak 0.5 L/tube sehingga dapat diaplikasikan untuk mendeteksi parasit darah B. bovis dan T. evansi pada sampel di lapang.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93830
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018raa.pdf
  Restricted Access
13.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.