Pemeriksaan Parasit Darah pada Sapi Berdasarkan Analisis Duplek PCR
View/ Open
Date
2018Author
Akbari, Rizal Arifin
Tiuria, Risa
Wardhana, April Hari
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit parasit darah terutama yang disebabkan disebabkan oleh Babesia
spp., Theileria spp., dan Trypanosoma spp. merupakan masalah yang serius pada
hewan ternak terutama sapi karena sulit dideteksi dan menyebabkan kerugian
ekonomi. Penyakit parasit darah tersebut umumnya disebarkan melalui vektor
mekanik atau biologis. Caplak dari genus Boophilus, Hyalomma dan Amblyomma
dilaporkan sebagai vektor yang efektif untuk parasit darah Babesia spp., dan
Theileria spp., sedangkan lalat genus Haematophagus, Tabanus dan Stomoxys
merupakan vektor utama dari parasit Trypanosoma spp. Keberadaan vektor ini
menyebabkan penyebaran penyakit parasit tersebar luas dengan cepat. Beragam
metode diagnosa telah dilakukan untuk mendeteksi keberadaan parasit darah,
namun yang umum digunakan adalah metode pemeriksaan ulas darah yang
diambil dari pembuluh darah perifer dengan perwarnaan Giemsa. Metode ini
memiliki kelemahan, yaitu terjadinya negatif palsu pada sampel-sampel dengan
tingkat parasitemia yang rendah. Secara molekular, identifikasi parasit darah dapat
dilakukan dengan Polimerase Chain Reaction (PCR) dengan berbagai macam
penanda molekular yang spesifik. Selama ini, tehnik PCR yang banyak dilakukan
masih bersifat konvensional, yaitu satu reaksi PCR untuk mendeteksi satu jenis
penyakit. Namun, kondisi di lapang menunjukkan bahwa beberapa ternak
berpotensi untuk terinfeksi oleh lebih dari satu jenis parasit darah. Oleh karena itu,
perlu dikembangkan modifikasi teknik PCR untuk mendeteksi lebih dari satu jenis
penyakit dengan mengkombinasikan lebih dari satu jenis penanda molekular,
misalnya melalui teknik duplex PCR. Teknik ini relatif lebih murah dan cepat
dibandingkan dengan PCR konvensional. Sejauh belum pernah dilakukan
penelitian apakah teknik duplex PCR dapat digunakan untuk mendiagnosa
penyakit yang disebabkan oleh parasit darah terutama Babesia spp., Theileria spp.,
dan Trypanosoma spp. pada ternak di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi parasit darah pada sapi (Babesia
spp., Theileria spp., dan Trypanosoma spp.) secara molekular berdasarkan metode
duplex PCR. Tahapan metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dilakukan
pengambilan darah sapi Friesian Holstain sebanyak 100 sampel berumur 1-7
tahun di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) kecamatan Cibungbulang,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya dilakukan pemeriksan ulas darah dan
perhitungan tingkat parasitemia.
Sebanyak tiga puluh dari seratus sampel diseleksi untuk analisis PCR single
berdasarkan jenis parasit dan tingkat parasitemia yang terdiri dari 5 sampel positif
Babesia spp, 15 sampel positif Theileria spp. dan 10 sampel negatif parasit darah
untuk dilanjutkan pada tahap PCR single. Optimasi PCR single dilakukan
menggunakan tiga primer spesifik untuk B. bovis (Bover2A), T. annulata (Cytob
1) dan T. evansi (ITS 1). Hasil optimasi PCR single menunjukan bahwa suhu
anneling 56 °C merupakan suhu optimal untuk deteksi Babesia bovis dan T.
evansi sedangkan T. annulata tidak menunjukan hasil positif pada kondisi tersebut.
Hasil analisis PCR single menunjukan 28 sampel positif B. bovis, 1 sampel positif
T. evansi, 1 sampel negatif semua parasit darah dan 0 sampel positif T. annulata
sehingga hanya B. bovis dan T. evansi yang dilanjutkan ke tahap analisis duplex
PCR duplex. Teknik duplex PCR berhasil dioptimasi dengan dilakukannya
modifikasi penambahan MgCl2 (25 μM) sebanyak 0.5 L/tube sehingga dapat
diaplikasikan untuk mendeteksi parasit darah B. bovis dan T. evansi pada sampel
di lapang.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]