Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93123| Title: | Sterilitas Induk Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) Triploid Berdasarkan Pengamatan Morfologi dan Histologi Gonad serta Nilai Indeks Gonadosomatik |
| Authors: | Carman, Odang Zairin Junior, Muhammad Mahyudin, Firman |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Patin siam merupakan salah satu komoditas budidaya andalan di Indonesia, namun patin siam memiliki pertumbuhan yang lambat. Salah satu teknik untuk mempercepat pertumbuhan adalah dengan triploidisasi. Potensi penerapan teknik triploidisasi telah diteliti pada banyak spesies ikan termasuk patin siam. Namun pada kasus tertentu, ikan triploid yang steril masih menunjukkan sifat fertil seperti menghasilkan sel spermatozoa dan bahkan memijah dan menghasilkan keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi sterilitas pada patin siam triploid dengan pengamatan morfologi gonad, histologi gonad, dan nilai indeks gonadosomatik. Penelitian ini menggunakan enam ekor patin diploid dan enam ekor ikan patin triploid berumur dua tahun. Masing-masing terdiri atas tiga ekor jantan dan tiga ekor betina. Patin siam jantan dan betina diploid masing-masing memiliki bobot tubuh rata-rata 2,4 ± 0,6 kg dan 2,9 ± 0,7 kg sementara jantan dan betina triploid masing-masing sebesar 2,5 ± 0,2 kg dan 3,3 ± 0,3 kg. Parameter yang digunakan adalah morfologi gonad, histologi gonad, dan indeks gonadosomatik (IGS). Pengamatan morfologi menunjukkan gonad patin siam triploid memiliki profil morfologi yang abnormal. Testis memiliki ukuran kecil, bentuk bercabang-cabang dengan percabangan yang sedikit dan tidak teratur, ujung cabang tumpul, berwarna pink kekuningan, dan tidak mengandung cairan sperma. Ovari memiliki ukuran sangat kecil, memiliki dua cabang dengan bentuk cabang tubular pipih dengan ujung anterior bulat, diameter cabang hampir seragam dari ujung anterior ke posterior, berwarna pink gelap, dan tidak mengandung butiran-butiran oosit yang hampir matang. Hasil histologi menunjukkan adanya proses gametogenesis yang terhambat pada patin siam triploid. Spermatogenesis pada testis patin siam triploid terhenti pada spermatosit sekunder, sementara oogenesis pada ovari patin siam triploid terhenti pada oosit pravitelogenik. Patin siam triploid memiliki nilai IGS yang jauh lebih rendah dibandingkan patin siam diploid. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut disimpulkan bahwa patin siam triploid bersifat steril. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93123 |
| Appears in Collections: | UT - Aquaculture |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| C18fma.pdf Restricted Access | 947.15 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.