Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91573
Title: Pemberian Tunggal serta Campuran Teh Putih (Camellia sinensis) dan Teh Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan dan Stres Oksidatif pada Tikus yang Diinduksi Streptozotocin
Authors: Kusharto, Clara Meliyanti
Damayanthi, Evy
Rohdiana, Dadan
Rahma, Amalia
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemia kronis yang mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan protein (Tomás 2013; Indriani 2014). Hiperglikemia merangsang pelepasan superoksida (O2 -) di tingkat mitokondria, menyebabkan autooksidasi glukosa, glikasi protein, dan aktivasi jalur metabolisme poliol yang selanjutnya mempercepat pembentukan senyawa oksigen reaktif sehingga memicu timbulnya stres oksidatif pada penderita DM (Ueno 2002). Produksi ROS dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur metabolit hasil peroksidasi lipid seperti malondialdehyde (MDA) dan F2-isoprostan (Patrignani dan Tacconelli 2005). Kandungan katekin (terutama epigallocatechin gallat (EGCG), theaflavin dan kafein pada teh putih dan teh kelor diduga mampu menurunkan gula darah puasa melalui mekanisme meningkatkan aktivitas insulin dan uptake glukosa pada sel adiposit (Rhee et al. 2002; Wu et al. 2004; Potenza et al. 2007), meningkatkan sensitivitas insulin, melindungi kerusakan sel beta pankreas dari pengaruh oksidasi, serta bekerja menyerupai insulin (insulin mimik) (Kustiyah et al. 2009). Kandungan tersebut juga diduga mampu berperan sebagai free radical scavenger yang dapat mencegah terjadinya peroksidasi lipid dengan mencegah oksidasi LDL sehingga dapat mencegah terbentuknya malondialdehyde (MDA) dan F2- isoprostan. Secara umum penelitan ini bertujuan untuk mengkaji pemberian tunggal dan campuran seduhan teh putih dan teh kelor pengaruhnya terhadap glukosa darah puasa (GDP), berat badan dan penanda stres oksidatif (MDA dan F2-isoprostan) tikus yang diinduksi streptozotocin (STZ). Desain penelitian adalah eksperimental dengan pre dan post test controlled group design. Tahap pertama dilakukan analisis kandungan beberapa jenis katekin dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), theaflavin dengan spektrofotometer dan kafein dengan metode gravimetri. Tahap kedua yaitu percobaan pada tikus Sprague dawley jantan berumur 12 minggu yang diinduksi streptozotocin 40 mg/kgBB. Tikus dibagi menjadi enam kelompok yaitu (1) kelompok kontrol negatif (KN) adalah kelompok tikus yang diinduksi STZ tanpa diberi perlakuan; (2) kelompok tikus yang diinduksi STZ dan diberi seduhan teh putih (TP); (3) kelompok yang diinduksi STZ dan diberi seduhan teh kelor (K); (4) kelompok tikus yang diinduksi STZ dan diberi seduhan campuran teh putih dan teh kelor (TP+K); (5) kelompok tikus yang diinduksi STZ dan diberi teh hijau (TH) sebagai kontrol teh; (6) serta kelompok normal yaitu tikus sehat yang tidak diberi perlakuan. Pemberian seduhan teh putih, teh kelor, campuran teh putih+teh kelor serta teh hijau dilakukan selama 21 hari secara oral menggunakan sonde. Dosis yang diberikan mengacu pada kandungan EGCG sebesar 100 mg/kgBB. Kadar glukosa darah diukur dengan metode elektrokimia menggunakan glukometer, berat badan ditimbang dengan timbangan digital, kadar MDA diukur dengan melihat reaksi thiobarbituric acid dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer, kadar F2-isoprostan diukur dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil analisis kadar jenis-jenis katekin, theaflavin dan kafein menunjukkan teh putih memiliki kandungan jenis-jenis katekin dan kafein terbanyak dan teh hijau memiliki kandungan theaflavin terbanyak. Hasil pengukuran glukosa darah puasa diperoleh hasil rata-rata selisih pengukuran glukosa darah hari ke-21 dan ke-0 (Δ GDP) pada kelompok TP menunjukkan kenaikan sebesar 53.3 + 86.2 mg/dL sedangkan kelompok K mengalami penurunan sebesar -80.25 + 119.1 mg/dL. Perubahan glukosa darah pada kelompok TP dan K ini tidak berbeda signifikan dengan kelompok tikus yang diinduksi STZ tanpa intervensi (KN) namun berbeda signifikan dengan kelompok kontrol teh (TH). Berbanding terbalik dengan kelompok TP dan K, kelompok TP+K yang mengalami penurunan glukosa darah signifikan sebesar -149.25 + 118.1 mg/dl. Penurunan ini berbeda signifikan dengan kelompok KN (p<0.05) dan tidak berbeda signifikan dengan kelompok TH (p>0.05). Perubahan berat badan (Δ berat badan) menunjukkan kelompok TP dan K mengalami penurunan berat badan terbanyak yaitu masing-masing -61.75 + 16.7 g dan -73.25 + 29.8 g sedangkan pada kelompok TP+K mengalami penurunan berat badan sebesar -23 + 33.45 g. Penurunan berat badan kelompok K berbeda signifikan dengan kelompok KN (p<0.05) sedangkan kelompok TP dan TP+K tidak berbeda signifikan (p>0.05). Penurunan berat badan kelompok TP dan K berbeda signifikan dengan kelompok TH (p<0.05) sedangkan kelompok TP+K tidak berbeda signifikan dengan kelompok TH (p>0.05). Perubahan kadar MDA (Δ MDA) antar kelompok perlakuan menunjukkan kelompok KN, TP, K dan TP+K mengalami kenaikan kadar MDA sedangkan kelompok TH mengalami penurunan kadar MDA. Kenaikan kadar MDA kelompok TP, K dan TP+K lebih rendah dibandingkan kelompok KN yang mencapai 25 + 2.04 ng/mL. Hasil uji ANOVA pada Δ MDA menunjukkan Δ MDA kelompok TP, K dan TP+K berbeda signifikan dengan kelompok KN (p<0.05). Jika dibandingkan dengan kelompok TH, Δ MDA kelompok TP atau K berbeda signifikan dengan Δ MDA pada kelompok TH (p<0.05) namun Δ MDA kelompok TP+K tidak berbeda signifikan dengan TH (p>0.05). Hasil uji ANOVA terhadap perubahan kadar F2-isoprostan (Δ F2- isoprostan) antar kelompok perlakuan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan nilai Δ F2-isoprostan antar kelompok perlakuan dengan kelompok KN maupun kelompok TH (p>0.05). Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pemberian TP+K mampu menurunkan kadar glukosa darah puasa, mempertahankan berat badan, dan menurunkan kadar MDA lebih baik dibandingkan dengan diberikan secara tunggal serta tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol teh (TH).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91573
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ara.pdf
  Restricted Access
29.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.