Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91569
Title: Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Desa Akuni Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan
Authors: Santoso, Nyoto
Hariyadi
Muhsimin
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Keberadaan ekosistem mangrove sebagai salah satu sumberdaya alam terbaharukan di wilayah Desa Akuni memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung bagi keseimbangan kawasan pesisir dan mahkluk hidup disekitarnya. Bertambahnya jumlah penduduk disertai peningkatan kebutuhan dalam dekade terakhir mengakibatkan keberadaan ekosistem mangrove di desa ini mengalami banyak tekanan. Hal ini terjadi karena pemanfaatan mangrove yang tidak lestari oleh masyarakat sehingga berdampak pada rusaknya sumberdaya tersebut dan diperkirakan akan semakin bertambah rusak pada masa yang akan datang. Menyadari akan peran penting ekosistem mangrove yang multifungsi dalam menunjang kehidupan masyarakat pesisir dan biota lain yang berasosiasi dengan ekosistem serta keberadaanya yang sangat rentan terhadap kerusakan, maka sumberdaya tersebut penting untuk dikelola secara berkelanjutan agar fungsi ekologis tetap terjaga dan pemanfaatannya dapat meningkatkan kesejahteraan bagi pengelolanya. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis komposisi, sebaran, keanekaragaman jenis dan luas mangrove di kawasan pesisir Desa Akuni, (2) menganalisis nilai manfaat langsung ekosistem mangrove yang dilakukan oleh masyarakat, (3) mengkaji kondisi sosial ekonomi budaya serta persepsi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove, (4) menganalisis keberlanjutan pengelolaan ekosistem mangrove di kawasan pesisir Desa Akuni, (5) menentukan rekomendasi strategi pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan di wilayah pesisir Desa Akuni. Penelitian dilakukan pada Bulan Mei-Juli 2016 di wilayah pesisir Desa Akuni Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan langsung (observasi) di lapangan dan wawancara terstruktur dengan bantuan kuisioner. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui survei pada instansi terkait dan studi literatur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi analisis kuantitatif dan deskriptif. Analisis kuantitatif meliputi hitungan analisis vegetasi, tutupan lahan (Land Cover), multidimensional scaling (MDS), nilai manfaat langsung ekosistem mangrove, kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat, persepsi masyarakat menggunakan skala Likert dan strategi pengelolaan mangrove melalui SWOT. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis mangrove di Desa Akuni terdiri dari 10 jenis, yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Ceriops tagal, Ceriops decandra, Bruguiera gymnorrhiza, Xylocarpus granatum, Sonneratia alba, Lumnitzera racemosa dan Lumnitzera littorea, dengan kategori indeks kemerataan jenis yang tinggi (0.66-0.87), indeks keanekaragaman jenis yang rendah (1.07-1.92) dan luas kawasan mangrove mencapai 42.66 ha. Kuantifikasi pemanfaatan langsung ekosistem mangrove yang dilakukan masyarakat dari jenis manfaat perikanan (udang, ikan dan kepiting) dan manfaat kayu bakar mencapai total nilai sebesar Rp467 858 000 per tahun. Kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat menunjukkan rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat serta buruknya persepsi terhadap arti penting mangrove bagi kawasan pesisir. Status keberlanjutan pengelolaan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Desa Akuni Kecamatan Tinanggea tergolong kurang berkelanjutan dengan nilai indeks multidimensi sebesar 45.03, dimensi ekologi 70.12 (cukup berkelanjutan), dimensi ekonomi 53.77 (cukup berkelajutan), dimensi sosial 38.32 (kurang berkelanjutan) dan dimensi kelembagaan 34.56 (kurang berkelanjutan). Rekomendasi strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Akuni adalah meminimalkan faktor kelemahan (weakness) dengan memanfaatkan peluang (Opportunities) pengembangkan potensi sumberdaya seoptimal mungkin yang dapat dilakukan melalui; (a) penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang ekosistem mangrove, pengembangan silvofishery dan konsep ekowisata dengan melibatkan peran serta berbagai stakeholder, (b) pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan seperti ekowisata, pembinaan UMKM, insentifikasi produksi dalam budidaya perairan silvofishery dan usaha pembibitan mangrove, (c) meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan (formal dan nonformal/ kearifan lokal) dalam pengelolaan mangrove dengan melibatkan masyarakat sebagai kontrol sosial
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91569
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018muh.pdf
  Restricted Access
33.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.