Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91369
Title: Studi Ergonomika untuk Pemodelan Sistem Tata Kerja pada Produksi Beras yang Berkelanjutan (Studi Komparasi Padi Sawah Organik dan Konvensional).
Authors: Syuaib, M. Faiz
Sugiyanta
Fil'aini, Raizummi
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Proses produksi beras merupakan sebuah proses yang terdiri dari dua kegiatan produksi, yaitu budidaya dan pascapanen. Kegiatan tersebut dapat dikelompokan kedalam 15 elemen kerja yang berbeda, sehingga terdapat sembilan elemen kerja yang diamati pada kegiatan budidaya dan enam elemen kerja pada kegiatan pascapanen. Dalam proses produksi beras terdapat beberapa karakteristik kerja yang perlu diperhatikan, meliputi ketepatan dan ketelitian dalam bekerja, pekerjaan yang memerlukan tenaga yang besar dalam pelaksanaanya, serta kombinasi dari keduanya. Karakteristik kerja merupakan dasar untuk memilih tenaga kerja yang sesuai. Manusia sebagai unit produksi memiliki keterbatasan dalam bekerja, sehingga kesesuaian antara karakteristik kerja dengan pekerjanya menjadi faktor penting untuk meningkatkan kualitas kerja. Kajian ergonomika tentang analisis kesesuaian karakteristik aktivitas kerja dan pelaku kerja perlu dilakukan pada penelitian ini untuk mencapai efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dan mengoptimasi jumlah dan distribusi tenaga kerja pada rantai produksi serta unit luasan kerja yang ideal untuk satu unit produksi beras (konvensional dan organik) berdasarkan pendekatan ergonomika. Kajian ergonomika yang diterapkan pada penelitian ini adalah studi waktu dan beban kerja. Selanjutnya dilakukan optimasi untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja yang telah sesuai dengan kapasitas kerja pada setiap elemen kerja. Berdasarkan hasil analisis waktu dan beban kerja petani pada proses produksi beras menunjukkan bahwa kegiatan yang membutuhkan tenaga (Power Demanding Task) lebih cocok dilakukan oleh subjek laki-laki, sedangkan kegiatan yang membutuhkan waktu (Control Demanding Task) lebih cocok untuk subjek perempuan. Elemen kerja yang sebaiknya dikerjakan oleh laki-laki adalah pengolahan tanah (Ti dan Ha), pemupukan (Fe), pemanenan (Ct, Cl, Th), pengangkutan (Tp), penggilingan (Hs), penyosohan (Pl), pemutuan (Gr), dan pengemasan (Pc), sedangkan untuk perempuan meliputi elemen kerja penyemaian (Se), penanaman (Tr), penyiangan (We), dan penjemuran (Dr). Jika lama satu musim tanam untuk tanaman padi sawah adalah 120 hari, maka diperoleh unit luasan yang ideal sebagai satu unit produksi adalah 100 ha dengan petani pekerja sebanyak 155 laki-laki dan 40 perempuan untuk produksi beras dengan sistem konvensional, sedangkan untuk sistem organik dibutuhkan petani pekerja sebanyak 159 laki-laki dan 60 perempuan. Berdasarkan analisis diatas maka dapat dibuat model persamaan untuk menentukan jumlah tenaga kerja sebagai berikut: untuk konvensional dan untuk organik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91369
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017rfi.pdf
  Restricted Access
17.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.