Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91355
Title: EKSPRESI GEN rpoS, ompA, DAN hfq Cronobacter sakazakii SELAMA KONDISI STRES DAN VIABLE BUT NONCULTURABLE (VBNC).
Authors: Dewanti-Hariyadi, Ratih
Nurjanah, Siti
Jameelah, Maryam
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Cronobacter spp. adalah bakteri Gram negatif yang ditemukan pada pangan kering, termasuk susu formula bayi. Keberadaan Cronobacter spp. pada susu formula bayi secara etiologis dikaitkan dengan kasus meningitis dan enterokolitis nekrotikan (EKN) pada kelompok bayi tertentu. Khususnya Cronobacter sakazakii yang dikaitkan secara langsung dengan kasus kematian pada bayi baru lahir. Bakteri ini dapat bertahan pada pangan kering jauh lebih lama dibandingkan bakteri lainnya. Pada kondisi yang kaya nutrisi, bakteri yang mengalami stres karena rendahnya nilai Aw, dapat kembali tumbuh dan memperbanyak diri. Suatu kondisi akibat paparan stres dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan bakteri mengalami kondisi dorman, yang disebut sebagai kondisi viable but nonculturable (VBNC). Kondisi tersebut menyebabkan bakteri tidak dapat tumbuh pada medium uji, meskipun aktivitas metabolik bakteri masih dapat diamati. Kondisi VBNC pada C. sakazakii hingga saat ini masih belum banyak dilaporkan. Kemampuan virulensi C. sakazakii ketika telah memasuki kondisi VBNC juga belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah C. sakazakii dapat memasuki kondisi VBNC setelah diinduksi kekeringan, sekaligus mempelajari ekspresi gen yang berkaitan dengan kondisi stres (rpoS) dan kemampuan virulensinya (hfq dan ompA). Penelitian ini dilakukan terhadap dua strain C. sakazakii, strain E2 dan Yrt2a. Tahapan penelitian ini antara lain; tahap deteksi gen target, tahap induksi stres kekeringan, tahap pengamatan viabilitas dan kulturabilitas sel serta tahapan ekspresi gen target. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa C. sakazakii strain E2 dan Yrt2a memiliki karakter yang berbeda. Kedua strain masing-masing tidak dapat dikulturkan setelah induksi kekeringan selama 34 dan 24 hari, tetapi 78% dan 59% dari jumlah populasi sel awal masih hidup berdasarkan pengamatan mikroskopis. Ekspresi gen terkait stres (rpoS) dan gen virulensi (hfq dan ompA) diregulasikan meningkat selama kondisi stres, hal ini menandakan Cronobacter merespons kondisi stres dengan mempertahankan jumlah sel. Pada kondisi VBNC ekspresi gen rpoS, ompA, dan hfq masih menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan kondisi normal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91355
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017mja.pdf
  Restricted Access
19.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.