Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91330
Title: Pendeteksi Kandungan Boraks dan Formalin pada Bakso Sapi Berbasis ATMEGA2560 Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
Authors: Sukoco, Heru
Rafi, Mohamad
M. Safrul
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Bakso sapi merupakan salah satu produk olahan daging yang populer di masyarakat karena praktis, rasanya yang lezat dan harga yang relatif murah. Dalam pembuatan bakso, beberapa produsen menggunakan bahan pengenyal dan pengawet yang dilarang seperti boraks dan formalin. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama Natrium tetraborat (Na2[B4O5(OH)4]·8H2O) sedangkan formalin adalah nama dagang larutan formaldehida (CH2OH) dalam air dengan kadar 30-40%. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat yang dapat mendeteksi bakso yang mengandung boraks dan formalin yang dapat langsung digunakan di lapangan berulang kali. Pada pendeteksian kandungan boraks digunakan Sensor TCS3200 dengan indikator perubahan intensitas warna pada bakso akibat penambahan boraks. Sedangkan pada pendeteksian kandungan formalin digunakan array sensor gas dengan indikator perubahan level tegangan output sensor terhadap aroma formalin yang terkandung di dalam uap bakso. Perangkat lunak dibuat menggunakan Bahasa Pemrograman Processing pada ATMEGA2560 dengan metode pengolahan data sensor menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation. Backpropagation untuk pendeteksian boraks terdiri atas 3 input yang mewakili nilai RGB Sensor Warna TCS3200. Sedangkan Backpropagation untuk pendeteksian formalin terdiri atas 4 input yang mewakili nilai digital Sensor Gas TGS2620, MQ138, MQ135 dan MQ3. Output jaringan dikategorikan menjadi 2 kelas yaitu mengandung boraks atau formalin dan tidak mengandung boraks atau formalin. Keberhasilan pendeteksian kandungan boraks dan formalin sangat dipengaruhi oleh faktor komposisi bahan pembuatan bakso. Hasil pembacaan warna pada bakso dengan penambahan daging tidak memperlihatkan perubahan nilai RGB yang berarti sementara pada penambahan tepung terjadi penurunan nilai RGB yang ditandai dengan intensitas warna bakso menjadi lebih gelap. Hasil pembacaan kandungan formalin pada bakso dengan tambahan daging menunjukkan perubahan aroma yang terkandung dalam uap bakso. Sementara hasil pembacaan kandungan formalin pada bakso dengan tambahan tepung tidak menunjukkan perubahan aroma yang berarti. Pengujian alat pada sampel bakso yang diambil dari beberapa lokasi di Kota Bogor menunjukkan pendeteksian kandungan boraks menghasilkan akurasi 73% sedangkan pada pendeteksian kandungan formalin menghasilkan akurasi 76.5%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91330
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017msa.pdf
  Restricted Access
20.91 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.