Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87356
Title: Pengaruh Blast Furnace Slag, Converter Slag, Kalsit, dan Dolomit Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Sorgum (Sorghum bicolor l.moench) Pada Latosol Dari Dramaga
Authors: Suwarno
Nugroho, Budi
Rohmah, RT Saki
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Latosol memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian karena Latosol memiliki sifat fisik yang baik dan sebaran yang luas di Indonesia. Akan tetapi berdasarkan sifat kimianya Latosol memiliki kendala di antaranya kadar kejenuhan Al yang tinggi, pH masam, dan unsur hara yang rendah, sehingga untuk menangani kendala tersebut diperlukan pengapuran. Bahan yang dapat digunakan untuk pengapuran di antaranya adalah kalsit, dolomit, dan steel slag. Steel slag merupakan produk sampingan yang terbentuk dari proses pembuatan baja. Peraturan pemerintah No 101 tahun 2014 mengategorikan steel slag sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dari sumber spesifik khusus dengan kategori bahaya dua. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan blast furnace slag (BF slag) dan converter slag (C slag) dari PT Krakatau-Posco sebagai bahan pengapuran dan membandingkannya dengan kalsit dan dolomit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BF slag, C slag, kalsit, dan dolomit berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pH, dan penurunan kadar Al-dd. Kalsit nyata meningkatkan nilai pH dan menurunkan Al-dd lebih baik dibandingkan perlakuan dolomit, BF slag, dan C slag. Kemampuan BF slag dalam meningkatkan pH tanah dan menurunkan Al-dd relatif sama dengan dolomit, sedangkan C slag cenderung paling lemah. Kalsit, dolomit, BF slag, dan C slag nyata memperbaiki pertumbuhan serta kadar Ca, Mg, P, dan K tanaman sorgum. Pertumbuhan tanaman sorgum pada perlakuan BF slag lebih tinggi dibandingkan dolomit, sedangkan pertumbuhan tanaman perlakuan C slag paling rendah dibanding perlakuan lainnya. Blast furnace slag dan C slag dapat digunakan sebagai bahan pengapuran pada Latosol dari Dramaga, karena pemberiannya dapat memperbaiki sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman. Kemampuan BF slag sebagai bahan pengapuran pada Latosol dari Dramaga relatif sama dengan kalsit dan lebih baik dibandingkan dengan dolomit, sedangkan kemampuan C slag lebih rendah dibanding kalsit dan dolomit
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87356
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A17rsr.pdf
  Restricted Access
15.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.