Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83325
Title: . Formulasi Insektisida Berbahan Aktif Profenofos Menggunakan Surfaktan Dietanolamida (Dea) Olein Sawit
Authors: Rahayuningsih, Mulyorini
Hambali, Erliza
Dewi, Handuweni Surtining
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia yang konsumsinya selalu meningkat dari tahun ketahun, namun peningkatan konsumsi ini tidak seiring dengan kapasitas produksi biji kering kedelai dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kacang kering kedelai dalam negeri pemerintah harus mengimport kacang kering kedelai setiap tahun. Salah satu penyebab rendahnya kapasitas produksi tanaman kedelai adalah karena adanya serangan hama ulat grayak. Pengendalian hama ulat grayak di lapangan umumnya dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos. Profenofos merupakan bahan aktif insektisida yang tidak boleh diaplikasikan secara langsung karena sangat beracun, sehingga perlu untuk dilarutkan terlebih dahulu, namun profenofos tidak dapat larut dalam air, oleh sebab itu diperlukan suatu formulasi pelarut yang tepat dan bahan-bahan lainnya yang dapat menunjang kinerja profenofos sehingga dapat membentuk emulsi yang baik dan meningkatkan efektifitas insektisida profenofos. Salah satu bahan yang digunakan untuk dapat membentuk emulsi yang baik adalah surfaktan, pada penelitian ini digunakan surfaktan non ionik dietanolamida (DEA) olein sawit. Pada formulasi insektisida, surfaktan DEA berperan sebagai pendispersi, penghomogen, perekat dan perata pada emulsi insektisida yang terbentuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi larutan insektisida profenofos terbaik dengan dietanolamida (DEA) sebagai surfaktannya, selain itu juga untuk mendapatkan informasi sifat fisiko-kimia larutan insektisida yang dihasilkan dan untuk mendapatkan informasi efektifitas kinerja larutan insektisida yang dihasilkan dalam pengendalian hama ulat grayak. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, tahap pertama yaitu formulasi konsentrat larutan insektisida, tahap kedua yaitu uji sifat fisiko-kimia konsentrat larutan insektisida dan tahap ketiga yaitu uji efektifitas larutan insektisida pada ulat grayak (LC50). Formulasi insektisida dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor, faktor pertama merupakan konsentrasi surfaktan DEA sebesar 0, 10, dan 15%, faktor kedua merupakan konsentrasi bahan aktif profenofos sebesar 40, 50, 60%. Dilakukan analisis of variance (ANOVA) pada data hasil uji sifat fisiko-kimia konsentrat larutan insektisida dan hasil berbeda nyata diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, surfaktan DEA mampu membentuk emulsi yang baik pada larutan insektisida profenofos dan pelarut natrium etoksida. Perlakuan terbaik yang didapatkan dari tahap formulasi adalah larutan insektisida dengan penambahan surfaktan DEA 10% dan bahan aktif profenofos 40%. Hasil uji sifat fisiko-kimia menunjukkan bahwa ukuran droplet berkisar antara 1,76 – 2,07 μm, sudut kontak berkisar antara 11,575 - 24,218˚, densitas berkisar antara 0,996 – 0,998 g/cm3, tegangan permukaan berkisar antara 16,56 – 40,72 dyne/cm, viskositas 1,032-1,078 cP dan pH berkisar antara 6, 87 – 8,22. Sedangkan hasil uji efektifitas insektisida terhadap ulat grayak instar tiga (LC50) adalah sebesar 574 ppm bahan aktif dalam air.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83325
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017hsd.pdf
  Restricted Access
30.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.