Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82773
Title: Respon Fisiologi Dan Morfologi Tanaman Terung (Solanum Melongena) Terhadap Cekaman Suhu Tinggi
Authors: Miftahudin
Sobir.
Angio, Melisnawati H
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Terung (Solanum melongena) merupakan salah satu tanaman sayuran penting dari famili Solanaceae yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan yang enak dan menyehatkan, serta memiliki nilai ekspor yang tinggi. Kondisi suhu udara yang kian meningkat akhir-akhir ini dapat mempengaruhi produktivitas tanaman terung. Cekaman suhu tinggi sering didefinisikan ketika terjadi kenaikan suhu di luar batas selama jangka waktu yang cukup untuk menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tidak dapat balik. Namun, informasi mengenai toleransi tanaman terung terhadap cekaman suhu tinggi belum tersedia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon fisiologi dan morfologi beberapa genotipe tanaman terung terhadap cekaman suhu tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dasar dalam pengelolaan dan pemuliaan varietas unggul terung yang toleran cekaman suhu tinggi namun tetap berproduksi optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan Agustus 2015. Sebanyak 6 genotipe terung (002, 007, 053, 069, 080, dan 081) hasil koleksi PKHT (Pusat Kajian Hortikultura Tanaman) yang berasal dari seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah 6 genotipe terung (002, 007, 053, 069, 080, dan 081) dan faktor kedua adalah perlakuan suhu dengan 2 taraf yaitu: suhu sesuai dengan kondisi lapang (25.9 °C) dan suhu tinggi di dalam rumah kaca (35.2 °C ). Sejumlah 16 peubah fisiologi, pertumbuhan, dan komponen produksi diamati dalam penelitian ini. Pengukuran peubah fisiologis meliputi konduktansi stomata, laju transpirasi, kelembaban sel daun, kandungan H2O sel daun, kandungan klorofil daun yang dicerminkan dengan tingkat kehijauan daun, kandungan CO2 interseluler, dan laju fotosintesis. Pengukuran peubah pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang, sedangkan peubah produksi meliputi jumlah bunga, viabilitas polen, jumlah buah, panjang buah, dan bobot buah per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman suhu tinggi menurunkan konduktansi stomata, laju transpirasi, kelembaban sel daun, kandungan H2O sel daun, kandungan klorofil daun, kandungan CO2 interseluler daun, dan laju fotosintesis. Suhu tinggi juga menurunkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang, sehingga menurunkan jumlah bunga, viabilitas polen, jumlah buah, panjang buah, dan bobot buah per tanaman. Genotipe 080 dan 081 memiliki nilai yang lebih tinggi pada semua peubah fisiologi dan morfologi dibanding dengan genotipe lain. Berdasarkan nilai HSI, kedua genotipe tersebut tergolong genotipe moderat toleran terhadap suhu tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82773
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016mha.pdf
  Restricted Access
15.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.