Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82335
Title: Status Resistensi Tribolium Castaneum Herbst Dan Araecerus Fasciculatus De Geer Asal Gudang Biji Kakao Di Makassar Sulawesi Selatan Terhadap Fosfin
Authors: Dadang
Harahap, Idham Sakti
Widayanti, Sri
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia dan menjadi sumber pendapatan serta devisa negara. Kerusakan biji kakao oleh serangan hama pascapanen selama di penyimpanan dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi. Adanya infestasi hama pada biji kakao tersebut menjadi salah satu alasan Amerika Serikat memberlakukan kebijakan automatic detention terhadap produk kakao Indonesia. Pengendalian hama pascapanen pada biji kakao pada umumnya dilakukan melalui penyemprotan dan pengabutan insektisida sintetik serta fumigasi fosfin. Fumigasi fosfin umum dilakukan baik untuk perawatan biji kakao maupun untuk keperluan perlakuan karantina dan pra-pengapalan. Fumigasi yang dilakukan dengan teknik yang tidak baik dan benar, penggunaan dosis yang tidak tepat, serta penggunaan bahan aktif yang sama terus menerus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan berkembangnya generasi hama yang resisten terhadap fosfin. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi status resistensi serangga Tribolium castaneum Herbst dan Araecerus fasciculatus De Geer asal gudang biji kakao di Makassar Sulawesi Selatan terhadap fosfin dan mengonfirmasi hasil pengujian resistensi melalui pengujian efikasi lapangan untuk mendapatkan dosis fosfin efektif terhadap serangga resisten. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengelola penyimpanan biji kakao dalam melakukan fumigasi terutama untuk serangga yang telah resisten terhadap fosfin sebagai bagian dari manajemen pascapanen. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan dalam dunia perdagangan dan perkarantinaan sebagai tindakan pencegahan agar komoditas yang terinfestasi serangga resisten tidak menjadi media penyebar meluasnya perkembangan serangga resisten baik secara nasional maupun internasional. Penelitian ini dilakukan meliputi pengambilan sampel serangga T. castaneum dan A. fasciculatus dan data penggunaan fosfin di 5 gudang biji kakao di Makassar yaitu Gudang 1, 2, 3, 4 dan 5 (G1, G2, G3, G4, dan G5), mengidentifikasi dan memperbanyak serangga di Laboratorium Entomologi, SEAMEO BIOTROP, menguji resistensi fase larva, pupa dan imago serangga T. castaneum dan A. fasciculatus terhadap fosfin dengan menggunakan metode standar rekomendasi FAO dan menguji efikasi lapangan serangga yang terdeteksi resisten terhadap fosfin. Hasil penelitian resistensi menunjukkan bahwa telah terjadi resistensi serangga T. castaneum dan A. fasciculatus terhadap fosfin. Larva T. castaneum dari G1, G2 dan G3 telah resisten dengan faktor resistensi berturut-turut sebesar 3.25, 1.72 dan 1.53 kali. Pupa T. castaneum dari G1, G2, G3, G4 dan G5 telah resisten dengan faktor resistensi berturut-turut sebesar 13.63, 10.13, 9.34, 1.58 dan 1.61 kali, sedangkan pupa A. fasciculatus berturut-turut sebesar 14.84, 10.37, 4.88, 4.65 dan 3.33 kali. Imago T. castaneum dari G1, G2 dan G3 telah resisten dengan faktor resistensi berturut-turut sebesar 8.08, 1.15 dan 1.90 kali, sedangkan ii imago A. fasciculatus hanya dari G1 sebesar 5.89 kali. Meskipun telah terjadi resistensi berdasarkan metode uji standar FAO, tetapi berdasarkan pengujian efikasi lapangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis fosfin 2 tablet/m3 masih dapat digunakan untuk mengendalikan serangga T. castaneum dan A. fasciculatus yang telah resisten.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82335
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016swi.pdf
  Restricted Access
21.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.