Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81870
Title: Budidaya Dengan Sistem Kompartemen Individu Terhadap Respons Fisiologis Dan Kinerja Produksi Lobster Pasir Panulirus Homarus.
Authors: Supriyono, Eddy
Widanarni
Pratiwi, Rifqah
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultral University (IPB)
Abstract: Kanibalisme merupakan salah satu kendala yang menyebabkan tingginya mortalitas dalam budidaya lobster. Hal ini terjadi karena pemeliharaan secara komunal yang tidak kondusif, sehingga tingginya potensi kanibalisme saat lobster molting. Kinerja produksi yang rendah ditunjukkan dengan mortalitas tinggi dan tingkat pertumbuhan yang rendah. Hal inilah yang menyebabkan banyak pembudidaya lobster merugi dan gagal panen. Upaya dalam pencegahan kanibalisme lobster dapat dilakukan dengan penyediaan tempat persembunyian buatan (shelter) dalam media pemeliharaan. Hal ini diadaptasi sesuai dengan habitat lobster di alam, yang cenderung sering bersembunyi di batu, gua, atau liang-liang karang. Aplikasi shelter konvensional seperti rumput laut, karung plastik (teknik pocong), potongan bambu, batu karang, kayu, atau jaring banyak diterapkan para pembudidaya lobster, namun penggunaannya masih belum optimal mengatasi masalah kanibalisme. Sistem kompartemen individu (SKI) yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan modifikasi bentuk shelter pipa PVC, dirancang untuk menempatkan satu individu lobster pada satu ruang khusus. Perbedaan pada bentuk SKI dirancang sebagai adaptasi dari bentuk gua atau liang-liang karang tempat lobster bersembunyi di habitatnya, yaitu ada yang berbentuk bundar, segitiga, dan persegi. Sistem ini dapat memastikan tidak terjadi kontak antar lobster sehingga dapat mencegah kanibalisme. Selain itu, tidak terjadi kompetisi pakan dan meminimumkan penggunaan energi untuk bergerak sehingga dapat menghasilkan biomassa lobster yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan SKI terhadap respons fisiologis (tingkat stres), kinerja produksi, dan menentukan bentuk SKI yang lebih efektif meminimumkan tingkat stres dalam budidaya lobster. Metode penelitian ini adalah percobaan lapangan dengan menggunakan rancangan acak lengkap, meliputi 4 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah berbagai bentuk SKI yaitu SKI tabung, SKI segitiga, SKI persegi, serta shelter pipa PVC sebagai kontrol. Lobster pasir Panulirus homarus yang digunakan sebanyak 216 ekor, dengan ukuran bobot rata-rata 46,05±0,85 g/ekor dan panjang total 112,32±2,09 mm/ekor. Padat tebar yang digunakan 27 ekor untuk setiap perlakuan, dimana tiap 1 ekor lobster dimasukkan ke dalam 1 unit SKI. Lobster yang telah dimasukkan ke dalam unit SKI, lalu dimasukkan ke dalam media pemeliharaan bak beton yang disusun dua tingkat. Pemeliharaan lobster dilakukan secara outdoor yang berlangsung selama 60 hari. Jenis pakan yang digunakan yaitu potongan ikan rucah dengan feeding rate 3 – 4% bobot lobster. Pemberian pakan dengan metode at restricted dan frekuensi pemberian 1 kali sehari pukul 15.00 WIB. Manajemen kualitas air yang dilakukan yaitu aplikasi sistem resirkulasi air yang dilengkapi dengan 2 macam filter, meliputi 2 unit trickling filter dan 1 unit protein skimmer. Parameter respons fisiologis digunakan untuk menganalisis tingkat stres lobster yaitu total hemocyte count (THC) dan kadar glukosa hemolim. Parameter untuk menganalisis kinerja produksi yaitu tingkat kelangsungan hidup (SR), frekuensi molting, laju pertumbuhan harian (SGR), pertumbuhan (panjang total dan bobot), dan rasio konversi pakan (FCR). Parameter kualitas air yang diuji selama pemeliharaan yaitu suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut (DO), alkalinitas, amonia (NH3), nitrit (NO2), nitrat (NO3), dan total organic matter (TOM). Hasil penelitian ini menunjukkan respons fisiologis lobster dengan perlakuan SKI persegi lebih efektif menekan tingkat stres lobster dibandingkan perlakuan lainnya. Aplikasi SKI optimal dalam meningkatkan SR dan pertumbuhan lobster. Secara keseluruhan, perlakuan SKI persegi menghasilkan kinerja produksi lobster lebih optimal, yaitu hasil SR 88,89±5,24%, SGR 0,61±0,49%/hari, dengan ukuran panen panjang total 137,31±8,11 mm/ekor dan bobot 58,83±4,78 g/ekor, serta FCR 22,71±1,72. Secara keseluruhan, kondisi kualitas air selama pemeliharaan dalam kisaran optimal mendukung pertumbuhan lobster. Aplikasi sistem kompartemen individu (SKI) dalam budidaya lobster, efektif menekan tingkat stres dan mendukung kinerja produksi yang optimal. Pemeliharaan lobster menggunakan bentuk SKI persegi lebih efektif meminimumkan tingkat stres, dibandingkan SKI tabung dan SKI segitiga.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81870
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016rpr.pdf
  Restricted Access
17.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.