Budidaya Dengan Sistem Kompartemen Individu Terhadap Respons Fisiologis Dan Kinerja Produksi Lobster Pasir Panulirus Homarus.
Abstract
Kanibalisme merupakan salah satu kendala yang menyebabkan tingginya
mortalitas dalam budidaya lobster. Hal ini terjadi karena pemeliharaan secara
komunal yang tidak kondusif, sehingga tingginya potensi kanibalisme saat lobster
molting. Kinerja produksi yang rendah ditunjukkan dengan mortalitas tinggi dan
tingkat pertumbuhan yang rendah. Hal inilah yang menyebabkan banyak
pembudidaya lobster merugi dan gagal panen. Upaya dalam pencegahan
kanibalisme lobster dapat dilakukan dengan penyediaan tempat persembunyian
buatan (shelter) dalam media pemeliharaan. Hal ini diadaptasi sesuai dengan
habitat lobster di alam, yang cenderung sering bersembunyi di batu, gua, atau
liang-liang karang.
Aplikasi shelter konvensional seperti rumput laut, karung plastik (teknik
pocong), potongan bambu, batu karang, kayu, atau jaring banyak diterapkan para
pembudidaya lobster, namun penggunaannya masih belum optimal mengatasi
masalah kanibalisme. Sistem kompartemen individu (SKI) yang diterapkan dalam
penelitian ini merupakan modifikasi bentuk shelter pipa PVC, dirancang untuk
menempatkan satu individu lobster pada satu ruang khusus. Perbedaan pada
bentuk SKI dirancang sebagai adaptasi dari bentuk gua atau liang-liang karang
tempat lobster bersembunyi di habitatnya, yaitu ada yang berbentuk bundar,
segitiga, dan persegi. Sistem ini dapat memastikan tidak terjadi kontak antar
lobster sehingga dapat mencegah kanibalisme. Selain itu, tidak terjadi kompetisi
pakan dan meminimumkan penggunaan energi untuk bergerak sehingga dapat
menghasilkan biomassa lobster yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi penggunaan SKI terhadap respons fisiologis (tingkat stres), kinerja
produksi, dan menentukan bentuk SKI yang lebih efektif meminimumkan tingkat
stres dalam budidaya lobster.
Metode penelitian ini adalah percobaan lapangan dengan menggunakan
rancangan acak lengkap, meliputi 4 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan yang
digunakan adalah berbagai bentuk SKI yaitu SKI tabung, SKI segitiga, SKI
persegi, serta shelter pipa PVC sebagai kontrol. Lobster pasir Panulirus homarus
yang digunakan sebanyak 216 ekor, dengan ukuran bobot rata-rata 46,05±0,85
g/ekor dan panjang total 112,32±2,09 mm/ekor. Padat tebar yang digunakan
27 ekor untuk setiap perlakuan, dimana tiap 1 ekor lobster dimasukkan ke dalam 1
unit SKI. Lobster yang telah dimasukkan ke dalam unit SKI, lalu dimasukkan ke
dalam media pemeliharaan bak beton yang disusun dua tingkat. Pemeliharaan
lobster dilakukan secara outdoor yang berlangsung selama 60 hari. Jenis pakan
yang digunakan yaitu potongan ikan rucah dengan feeding rate 3 – 4% bobot
lobster. Pemberian pakan dengan metode at restricted dan frekuensi pemberian
1 kali sehari pukul 15.00 WIB. Manajemen kualitas air yang dilakukan yaitu
aplikasi sistem resirkulasi air yang dilengkapi dengan 2 macam filter, meliputi
2 unit trickling filter dan 1 unit protein skimmer.
Parameter respons fisiologis digunakan untuk menganalisis tingkat stres
lobster yaitu total hemocyte count (THC) dan kadar glukosa hemolim. Parameter
untuk menganalisis kinerja produksi yaitu tingkat kelangsungan hidup (SR),
frekuensi molting, laju pertumbuhan harian (SGR), pertumbuhan (panjang total
dan bobot), dan rasio konversi pakan (FCR). Parameter kualitas air yang diuji
selama pemeliharaan yaitu suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut (DO), alkalinitas,
amonia (NH3), nitrit (NO2), nitrat (NO3), dan total organic matter (TOM).
Hasil penelitian ini menunjukkan respons fisiologis lobster dengan
perlakuan SKI persegi lebih efektif menekan tingkat stres lobster dibandingkan
perlakuan lainnya. Aplikasi SKI optimal dalam meningkatkan SR dan
pertumbuhan lobster. Secara keseluruhan, perlakuan SKI persegi menghasilkan
kinerja produksi lobster lebih optimal, yaitu hasil SR 88,89±5,24%, SGR
0,61±0,49%/hari, dengan ukuran panen panjang total 137,31±8,11 mm/ekor dan
bobot 58,83±4,78 g/ekor, serta FCR 22,71±1,72. Secara keseluruhan, kondisi
kualitas air selama pemeliharaan dalam kisaran optimal mendukung pertumbuhan
lobster.
Aplikasi sistem kompartemen individu (SKI) dalam budidaya lobster,
efektif menekan tingkat stres dan mendukung kinerja produksi yang optimal.
Pemeliharaan lobster menggunakan bentuk SKI persegi lebih efektif
meminimumkan tingkat stres, dibandingkan SKI tabung dan SKI segitiga.
Collections
- MT - Fisheries [3011]