Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81557
Title: Persebaran Dan Neraca Kehidupan Kutudaun Akar Padi Rhopalosiphum Rufiabdominalis (Sasaki) Dan Tetraneura Nigriabdominalis (Sasaki) (Hemiptera: Aphididae) Di Jawa Barat.
Authors: Hidayat, Purnama
Triwidodo, Hermanu
Harleni
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kutudaun merupakan serangga fitofag yang umum ditemukan di bagian tanaman di atas tanah seperti daun, bunga, buah, tunas dan ranting. Namun ada beberapa kutudaun yang hidup pada akar tanaman diantaranya Rhopalosiphum rufiabdominalis (Sasaki) dan Tetraneura nigriabdominalis (Sasaki). Kutudaun tersebut mendapatkan nutrisi dari akar tanaman padi. Informasi dasar mengenai sebaran dan sejarah kehidupan kutudaun tersebut di Jawa barat masih sedikit diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan neraca kehidupan kutudaun pada akar padi di Jawa Barat. Pengambilan sampel untuk studi persebaran dilakukan pada pertanaman padi di beberapa kabupaten di Jawa Barat. Kutudaun yang digunakan untuk penelitian neraca kehidupan diambil dari sawah di Leuwiliang Bogor. Identifikasi spesies dan penelitian neraca kehidupan dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan sejak Juni 2014 sampai dengan Juli 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling pada lahan pertanaman padi kering dengan cara pencabutan rumpun padi dan dilihat bagian akarnya. Jika kutudaun ditemukan maka pada bagian batang padi dekat akar dipotong dan dimasukan ke dalam kotak pemeliharaan, diberi label lokasi dan tanggal pengambilan sampel. Sampel yang diambil sebanyak sepuluh rumpun padi untuk setiap lahan pengamatan. Tanaman padi yang digunakan untuk pemeliharaan kutudaun di laboratorium adalah ratun padi varietas Ciherang yang berasal dari sawah Situgede, Bogor. Panjang akar ratun padi yang digunakan adalah 4 cm (3 cm di bawah pangkal akar + 1 cm di atas pangkal akar). Masing-masing spesies yaitu 2 imago R. rufiabdominalis dan 2 imago T. nigriabdominalis dimasukkan ke dalam 5 cawan petri yang berisi 3 akar ratun padi untuk memperoleh nimfa instar 1. Sebanyak 60 ekor nimfa instar 1 diepilihara di akar ratun padi. Selanjutnya diamati kematian serta perkembangannya. Data hasil pengamatan individu dicatat setiap hari untuk analisis neraca kehidupan (life table). Hasil identifikasi menunjukan bahwa ada 2 kutudaun akar padi yang dikumpulkan dari Jawa Barat yaitu R. rufiabdominalis dan T. nigriabdominalis. Kedua kutudaun ditemukan pada padi varietas Ciherang, Cisadane, IR-64 dan Rojolele. Kutudaun R. rufiabdominalis dan T. nigriabdominalis telah tersebar dibeberapa daerah di Jawa Barat yaitu di Kabupaten Bandung, Bogor, Cianjur, Cirebon, Garut, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya. Tidak adanya pembatas alami antar provinsi dan kesamaan penggunaan varietas padi di berbagai sentra pertanaman padi di pulau Jawa, kemungkinan besar kutudaun ini juga telah terdapat pada pertanaman padi di pulau Jawa. viii Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kutudaun R. rufiabdominalis memiliki siklus hidup mulai dari menjadi nimfa instar 1 hingga melahirkan nimfa instar 1 untuk pertama kalinya adalah 4.98 hari. Lama hidupnya sejak menjadi imago hingga imago tersebut mati adalah 15.94 hari. Keperidiannya jumlah nimfa yang dilahirkan oleh setiap imago selama hidupnya adalah 67.44 nimfa. Sedangkan siklus hidup, lama hidup dan keperidian T. nigriabdominalis masingmasing adalah 5.25 hari, 18.11 hari, dan 11.11 nimfa. Kedua spesies kutudaun memiliki 4 instar pada nimfanya. Hasil kajian neraca kehidupan menunjukan bahwa R. rufiabdominalis memiliki tingkat pertambahan intrinsik (r) 0.46 individu/induk/hari dan waktu penggandaan populasi menjadi dua kali lipat (DT) 1.51 hari, sedangkan T. nigriabdominalis memiliki tingkat pertambahan intrinsik (r) 0.16 individu/induk/hari dan waktu penggandaan populasi menjadi dua kali lipat (DT) 4.33 hari. Berdasarkan analisis neraca kehidupan menunjukkan bahwa populasi R. rufiabdominalis lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan populasi T. nigriabdominalis pada akar tanaman padi. Kedua spesies kutudaun ini memiliki siklus hidup yang pendek dan keperidian yang tinggi, sehingga berpotensi menjadi hama penting pada pertanaman padi di daerah kering
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81557
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016har.pdf
  Restricted Access
13.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.