Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80772| Title: | Perencanaan Lanskap Waduk Koto Panjang Sebagai Kawasan Ekowisata Di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau |
| Authors: | Makalew, Afra Donatha Nimia Elwalid, Dwiko Adam |
| Issue Date: | 2016 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Kabupaten Kampar merupakan kabupaten di Provinsi Riau yang berlokasi di jalur lintas Sumatera yang menghubungkan antara Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Sektor wisata merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Kampar. Waduk Koto Panjang menjadi objek yang berpotensi dikembangkan untuk dijadikan kawasan wisata. Tujuan umum penelitian ini adalah merencanakan lanskap Waduk Koto Panjang sebagai kawasan ekowisata. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi umum kawasan Waduk Koto Panjang, menganalisis kesesuaian lanskap kawasan Waduk Koto Panjang sebagai kawasan ekowisata, dan menyusun rencana lanskap Waduk Koto Panjang sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai masukan bagi pemerintah daerah dan pemegang kepentingan pariwisata di Kabupaten Kampar, terutama untuk kawasan Waduk Koto Panjang dan memberi alternatif perencanaan kawasan ekowisata yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas ekologi dan ekonomi masyarakat sekitar waduk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari metode perencanaan Gold (1980) yang meliputi tahap persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, konsep dan perencanaan. Aspek yang dianalisis mencakup aspek ekologi, aspek sosial budaya, aspek wisata, dan aspek legal sebagai dasar pengembangan. Hasil penelitian ini berupa peta rencana lanskap yang meliputi rencana ruang, rencana aktivitas dan fasilitas, rencana sirkulasi, rencana vegetasi, dan perhitungan daya dukung. Rencana ruang terbagi menjadi ruang konservasi, ruang penyangga dan ruang pemanfaatan. Ruang konservasi berfungsi sebagai area konservasi tanah dan air. Ruang penyangga berfungsi sebagai buffer dan ruang aktivitas pasif. Ruang pemanfaatan berfungsi sebagai area rekreasi wisata dan pendukung wisata. Rencana sirkulasi terdiri dari sirkulasi darat dan sirkulasi air. Sirkulasi darat terbagi menjadi jalur wisata dan jalan provinsi. Sirkulasi berpola linier dan tertutup. Rencana vegetasi dibuat berdasarkan fungsinya yang meliputi fungsi konservasi, fungsi peneduh, fungsi estetika, fungsi pengarah, fungsi budi daya, dan pembatas. Perhitungan daya dukung dilakukan untuk menjaga kondisi lingkungan terkait dengan jumlah pengunjung. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80772 |
| Appears in Collections: | UT - Landscape Architecture |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A16dae.pdf Restricted Access | 31.82 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.