Perencanaan Lanskap Waduk Koto Panjang Sebagai Kawasan Ekowisata Di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
View/ Open
Date
2016Author
Elwalid, Dwiko Adam
Makalew, Afra Donatha Nimia
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Kampar merupakan kabupaten di Provinsi Riau yang berlokasi
di jalur lintas Sumatera yang menghubungkan antara Provinsi Sumatera Barat dan
Provinsi Riau. Sektor wisata merupakan salah satu potensi yang dapat
dikembangkan di Kabupaten Kampar. Waduk Koto Panjang menjadi objek yang
berpotensi dikembangkan untuk dijadikan kawasan wisata. Tujuan umum
penelitian ini adalah merencanakan lanskap Waduk Koto Panjang sebagai kawasan
ekowisata. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi umum
kawasan Waduk Koto Panjang, menganalisis kesesuaian lanskap kawasan Waduk
Koto Panjang sebagai kawasan ekowisata, dan menyusun rencana lanskap Waduk
Koto Panjang sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini diharapkan akan memberi
manfaat sebagai masukan bagi pemerintah daerah dan pemegang kepentingan
pariwisata di Kabupaten Kampar, terutama untuk kawasan Waduk Koto Panjang
dan memberi alternatif perencanaan kawasan ekowisata yang diharapkan mampu
meningkatkan kualitas ekologi dan ekonomi masyarakat sekitar waduk. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari metode perencanaan
Gold (1980) yang meliputi tahap persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, konsep
dan perencanaan. Aspek yang dianalisis mencakup aspek ekologi, aspek sosial
budaya, aspek wisata, dan aspek legal sebagai dasar pengembangan. Hasil
penelitian ini berupa peta rencana lanskap yang meliputi rencana ruang, rencana
aktivitas dan fasilitas, rencana sirkulasi, rencana vegetasi, dan perhitungan daya
dukung. Rencana ruang terbagi menjadi ruang konservasi, ruang penyangga dan
ruang pemanfaatan. Ruang konservasi berfungsi sebagai area konservasi tanah dan
air. Ruang penyangga berfungsi sebagai buffer dan ruang aktivitas pasif. Ruang
pemanfaatan berfungsi sebagai area rekreasi wisata dan pendukung wisata.
Rencana sirkulasi terdiri dari sirkulasi darat dan sirkulasi air. Sirkulasi darat terbagi
menjadi jalur wisata dan jalan provinsi. Sirkulasi berpola linier dan tertutup.
Rencana vegetasi dibuat berdasarkan fungsinya yang meliputi fungsi konservasi,
fungsi peneduh, fungsi estetika, fungsi pengarah, fungsi budi daya, dan pembatas.
Perhitungan daya dukung dilakukan untuk menjaga kondisi lingkungan terkait
dengan jumlah pengunjung.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]