Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79160| Title: | Perbandingan Pengaruh Pencernaan Secara In Vitro Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Antihyperglikemik Dari Ekstrak Kasar Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium Dc.) Dan Lada Jepang (Zanthoxylum Piperitum Dc.). |
| Authors: | Wijaya, Hanny Prangdimurti, Endang Karnady, Vanessa |
| Issue Date: | 2015 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Kondisi hiperglikemia merupakan salah satu masalah yang penting akhir-akhir ini mengingat hiperglikemia dapat menyebabkan komplikasi lain seperti penyakit makro dan mikro vaskular. Hiperglikemia disebabkan oleh kelebihan glukosa dalam tubuh seseorang. Kelebihan glukosa tersebut akan menyebabkan ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan dalam tubuh manusia. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) adalah rempah-rempah tradisional dan bahan aditif alami yang tumbuh di alam liar di Sumatera Utara, Indonesia. Tanaman ini masih dalam satu genus dengan “shansho”, Lada Jepang (Zanthoxylum piperitum DC.) yang tumbuh terutama di Jepang. Kedua tanaman ini sudah banyak digunakan sebagai obat tradisional karena banyak mengandung zat fitokimia yang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan juga diduga memiliki kemampuan menghambat α-glukosidase. Namun, aktivitasnya mungkin akan berubah di bawah kondisi pencernaan disebabkan oleh berubahnya struktur kimia senyawa-senyawa aktifnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas dan sekaligus perubahan aktivitas tersebut yang dimiliki oleh ekstrak kasar lada Jepang dan andaliman saat pencernaan secara in vitro. Simulasi pencernaan secara in vitro dilakukan dengan meniru kondisi pencernaan dalam lambung dan usus kecil. Sementara, penentuan aktivitas dilakukan secara in vitro dengan menggunakan pengujian penghambatan terhadap enzim α-glucosidase dan penghambatan aktivitas radikal DPPH. Acarbose, yang merupakan obat komersial digunakan sebagai kontrol positif dalam uji penghambatan α-glucosidase dan asam askorbat sebagai kontrol positif untuk penghambatan aktivitas radikal DPPH. Sebelum simulasi pencernaan, ekstrak kasar lada Jepang memiliki aktivitas penghambatan yang lebih baik terhadap enzim α-glucosidase (IC50=3930.21μg/mL) dibandingkan dengan andaliman(IC50=20346.94μg/mL). Ekstrak kasar lada Jepang juga menunjukkan aktivitas antiradikal yang lebih baik terhadap DPPH (IC50=104.03μg/mL) dibandingkan dengan andaliman (IC50=20346.94μg/mL). Simulasi pencernaan in vitro menyebabkan penurunan aktivitas antioksidan dan penghambatan α-glukosidase dari kedua rempah. Aktivitas penghambatan α-glucosidase dari lada Jepang hilang sebanyak 1,42 kali sedangkan penghambatan α-glucosidase andaliman hilang sebanyak 1,77 kali. Namun, dalam aktivitas penghambatan radikal DPPH, aktivitas antioksidan kehilangan andaliman lebih rendah yaitu hanya sebesar 2,77 kali dibandingkan dengan lada Jepang yang kehilangan aktivitas antioksidan sebesar 8,26 kali. Aktivitas antioksidan andaliman lebih stabil dibandingkan dengan lada Jepang selama simulasi pencernaanin vitro. Ekstrak lada Jepang memiliki aktivitas antioksidan (IC50 = 5580.66μg/ mL) dan aktivitas inhibisi α-glucosidase (IC50 = 859.55μg/mL) yang lebih kuat dibandingkan dengan kemampuan antioksidan (IC50 = 1224.10μg / mL dan inhibisi α-glucosidase (36089.58μg / mL) dari andaliman setelah simulasi pencernaan. Lada Jepang masih memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim α -glucosidase dan aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan andaliman. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79160 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2015vka.pdf Restricted Access | 13.66 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.