Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79154
Title: Deteksi Dan Identifikasi Cendawan Terbawa Benih Gandum Tropis (Triticum Aesticum L.) Dan Potensi Pengendaliannya Di Indonesia.
Authors: Soekarno, Bonny Purnomo Wahyu
Tondok, Efi Toding
Wattimena, Senly
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Gandum (Triticum aestivum L.) merupakan tanaman serealia penting di dunia, memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Konsumsi pangan berbasis gandum terus meningkat dari tahun ke tahun yang pada saat ini telah mencapai 16 kg/kapita/tahun. Kebutuhan gandum nasional hampir seluruhnya dipenuhi dari impor, sehingga Indonesia kini menjadi negara pengimpor gandum terbesar kelima dengan total impor 4.5 juta t/tahun dan angka ini terus meningkat dengan laju 2.6% /tahun. Pada Tahun 2020 impor gandum diperkirakan akan mencapai 8.5 juta t/tahun tentu saja memerlukan devisa yang tidak sedikit. Benih merupakan salah satu komponen penting dalam keberhasilan peningkatan produksi pertanian. Penggunaan benih bermutu mampu meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi penyakit karena benih dapat merupakan sumber penyebaran patogen, akibatnya akan berpengaruh negatif terhadap mutu dan hasil tanaman. Pengujian kesehatan benih merupakan langkah awal untuk menghindari kerugian produksi tanaman akibat serangan patogen penyebab penyakit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menguji efikasi perlakuan benih dengan gelombang pendek dan ekstrak beberapa bahan alami terhadap cendawan terbawa benih gandum tropis (Triticum aestivum L) di Indonesia. Ruang lingkup penelitian meliputi: 1) Deteksi dan identifikasi cendawan terbawa benih gandum tropis pada lima varietas gandum yaitu varietas Nias, Dewata, Selayar, Guri 1 dan Guri 2. Deteksi cendawan terbawa benih dilakukan dengan metode inkubasi pada kertas saring (blotter test) dan inkubasi pada media PDA. Selanjutnya dilakukan identifikasi pada cendawan terbawa benih gandum;, 2) Uji patogenisitas pada benih gandum, untuk mengetahui cendawan yang bersifat patogen dengan melihat gejala pada kecambah dari benih gandum yang diuji; 3) Pengujian perlakuan benih. Pengujian perlakuan benih terdiri atas dua perlakuan benih yaitu perlakuan fisik menggunakan gelombang pendek dengan suhu pemanasan pada level rendah selama 10, 20, 30 dan 45 detik dan ekstrak bahan alami yaitu minyak cengkeh dan minyak sereh wangi pada konsentrasi 0.1, 0.25, 1.0, 2.0, 5.0% dan perlakuan tanpa minyak sebagai kontrol. Evaluasi perlakuan benih dilakukan dengan metode inkubasi pada kertas saring (blotter test) untuk melihat cendawan terbawa benih yang masih bertahan hidup dan Uji Kertas Digulung Didirikan dalam plastik (uji UKDdp) untuk menguji viabilitas benih hasil perlakuan; 4) Pengujian growing on test di lahan percobaan, untuk menguji kemampuan patogen terbawa benih menginfeksi benih yang tumbuh di mana benih tersebut telah diperlakukan dengan menggunakan gelombang pendek selama 10 detik, minyak cengkeh pada konsentrasi 0.1% dan minyak sereh wangi 0.1% pada tiga varietas gandum yang diuji yaitu varietas Nias, Guri 1 dan Guri 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode inkubasi pada media kertas (blotter test) dan inkubasi pada media PDA, terdeteksi adanya cendawan A. flavus, A. niger, Aspergillus sp., Chaetomium sp., Curvularia sp., F.oxysporum, Fusarium sp., Helminthosporium sp., Melanospora sp., Penicillium sp. dan Rhizopus sp. Perlakuan benih dengan gelombang pendek dan ekstrak tanaman di dapatkan beberapa cendawan patogen masih hidup dengan tingkat infeksi tertinggi oleh cendawan Helminthosporium sp (54.50%) pada gandum varietas Guri 1 pada metode blotter test sedangkan tingkat infeksi tertinggi pada media agar oleh cendawan A. flavus (28.00%) pada gandum varietas Selayar. Pada pengujian patogenisitas, cendawan yang patogenik adalah A. flavus, A. niger, Aspergillus sp., Chaetomium sp. Curvularia sp., F.oxysporum, Fusarium sp., Helminthosporium sp., Penicillium sp. dan Rhizopus sp. pada benih yang diuji. Perlakuan benih secara fisik dengan menggunakan gelombang pendek, selama 10 detik merupakan perlakuan yang efektif dalam mengurangi cendawan terbawa benih dan memiliki daya perkecambahan benih tertinggi (99.00%) jika dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan dengan menggunakan minyak cengkeh dan minyak sereh wangi pada konsentrasi 0.1% merupakan konsentrasi yang efektif menekan pertumbuhan cendawan terbawa benih dengan daya kecambah benih gandum yang tetap tinggi (94.50% dengan minyak cengkeh dan 99.00% dengan minyak sereh wangi). Pengujian growing on test di lahan percobaan menunjukkan bahwa perlakuan yang diaplikasikan mampu menekan perkembangan gejala infeksi Helminthosporium sp. berupa bercak yang hanya muncul pada perlakuan kontrol negatif (tanpa perlakuan benih). Rata-rata tingkat serangan bercak daun Helminthosporium sp. pada kontrol negatif adalah 8.45%. Gejala penyakit bercak daun pada tanaman gandum selama masa pertumbuhan di lahan percobaan dapat diamati berdasarkan gejala yang nampak yang ditandai dengan adanya bercak berwarna coklat gelap yang kemudian meluas menjadi besar yang menyerang tulang daun yaitu pada daun ketiga sampai daun keempat dari tiap anakan dan selanjutnya mengakibatkan daun mengering. Gejala ini muncul setelah tanaman berumur 32 hst. Berdasarkan aplikasi perlakuan benih yang dilakukan efektif dalam menekan infeksi cendawan patogen terbawa benih gandum. Namun demikian perlu dilakukan pengujian lanjutan terhadap lama penyimpanan benih hasil perlakuan benih yang diuji pada cendawan terbawa benih gandum.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79154
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015swa.pdf
  Restricted Access
21.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.