Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79120
Title: Eksplorasi Senyawa Antimikroba Dan Antioksidan Dari Bulu Babi (Diadema Setosum).
Authors: Nurhayati, Tati
Suwandi, Ruddy
Akerina, Febrina Olivia
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Bulu babi merupakan biota perairan yang memiliki nilai jual tinggi. Senyawa aktif yang dihasilkan oleh bulu babi memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa antimikroba alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif ekstrak bulu babi yang berperan sebagai antimikroba dan menganalisis potensi ekstrak bulu babi sebagai antioksidan. Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu penelitian pendahuluan untuk menentukan bagian bulu babi terbaik yang menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi, dan penelitian utama untuk mengkarakterisasi potensi bagian bulu babi terbaik sebagai antimikroba dan antioksidan. Aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak gonad bulu babi memiliki aktivitas antibakteri tertinggi dengan zona hambat (1,83±0,74) mm terhadap bakteri Escherichia coli dan 1,5±0 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Komposisi gizi gonad bulu babi secara berurutan adalah kadar air (64,97±0,08%); kadar abu (2,72±0,13%); kadar lemak (19,73±0,04%); kadar protein (12,26±0,3%); dan kadar karbohidrat (0,33±0,17%). Komponen bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol gonad bulu babi berasal dari golongan steroid/triterpenoid dan saponin. Nilai LC50 ekstrak gonad bulu babi dari masing-masing pelarut berturut-turut : ekstrak etil asetat 471,861 ppm, metanol 563,226 ppm, dan ekstrak n-heksana 577,531 ppm. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara interaksi perbedaan jenis bakteri dan konsentrasi ekstrak etil asetat gonad bulu babi terhadap bakteri S. aureus dibandingkan dengan bakteri E.coli. Ekstrak gonad bulu babi tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans. Nilai konsentrasi hambat minimum ekstrak n-heksana dan etil asetat gonad bulu babi adalah 500 ppm terhadap bakteri S. aureus. Fraksinasi dengan KLT menunjukkan keberadaan senyawa steroid/terpenoid setelah disemprot dengan penampak warna anisaldehid-asam sulfat. Fraksi hasil KLT tidak menunjukkan penghambatan terhadap bakteri E. coli dan S. aureus pada analisis bioautografi. Ketiga ekstrak gonad bulu babi tidak menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing ekstrak adalah n-heksana 3.045,5 ppm, etil asetat 2.826,125 ppm, metanol 1.451,156 ppm.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79120
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015foa.pdf
  Restricted Access
20.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.