Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79085
Title: Sintesis Nanopartikel Perak (Npag) Denganmetode Yang Ramah Lingkungan Dan Kajian Aktifitasnya Dalam Menghambat Bakteri Gram Positif Dan Bakteri Gram Negatif.
Authors: Syarief, Rizal
Suyatma, Nugraha Edhi
Nalawati, Ara Nugrahayu
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Nanopartikel perak (NPAg) merupakan partikel logam perak yang memiliki ukuran kurang dari 100 nm. NPAg memiliki banyak keunggulan, antara lain memiliki aktifitas dengan spektrum yang luas baik terhadap bakteri (Sintubin et al., 2011), kapang (Vivek et al., 2011), dan bahkan virus (Elechiguerra et al., 2005). Kemampuan antimikroba perak, antara lain disebabkan karena kemampuannya merusak dinding sel bakteri, menganggu metabolisme sel, dan menghambat sintesis sel mikroba. Metabolisme sel dapat dihambat karena adanya interaksi antara perak dengan makromolekul di dalam sel, seperti protein dan DNA. Sintesis NPAg dari ekstrak tumbuhan (green synthesis) bersifat ramah lingkungan karena mampu mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Potensi pengembangan NPAg di berbagai bidang sangat terbuka luas, antara lain sebagai sensor dan antimikroba. Pada bidang pangan, NPAg dapat diaplikasikan pada pengemas makanan sebagai film kemasan antimikroba. NPAg pada kemasan dapat memperpanjang daya tahan makanan serta mempertahankan rasa dan bau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis NPAg dengan memanfaatkan ekstrak biji jarak pagar (Jatropha curcas L.) sebagai agen dan penyalut dengan bahan awal larutan perak nitrat. Sintesis NPAg telah dilakukan dengan mencampur 50 ml ekstrak biji jarak pagar dan larutan AgNO3 10-2 M dengan variasi perbandingan 1:5 (E1P5); 1:10 (E1P10); dan 1:15 (E1P15) (vol.ekstrak biji jarak pagar : vol. AgNO3 10-2 M). Karakterisasi NPAg dilakukan menggunakan analisis spektrofotometer UV-vis, Fourier Transform Infra Red (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM), dan Particle Size Analyzer (PSA). Sedangkan, uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumur. Terbentuknya NPAg dapat diamati secara visual dengan adanya perubahan warna larutan dari kuning ke coklat kemerahan. Selain itu, untuk memastikan terbentuknya NPAg dapat diamati menggunakan spektrofotometer UV-vis dimana NPAg memiliki λmax pada kisaran 400-500 nm. Berdasarkan hasil analisis PSA menunjukkan bahwa ukuran partikel sampel E1P5, E1P10, dan E1P15 secara berturut-turut, yaitu 33,8; 37,7; dan 116,3 nm. Formula terbaik dengan ukuran partikel terkecil yaitu terdapat pada sampel E1P5 (NPAg S). Selanjutnya, sampel terbaik diuji aktivitas antibakterinya dan dibandingkan dengan nanopartikel perak komersil (NPAg K). Hasil pengujian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri dari nanopartikel perak hasil sintesis (NPAg S) lebih kuat dibandingkan nanopartikel perak produk komersil (NPAg K) dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif (Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus) maupun gram negatif (Eschericia coli dan Salmonella typhii).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79085
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015ann.pdf
  Restricted Access
13.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.