Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76936
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDarmawati, Emmy-
dc.contributor.advisorPurwanto, Y. Aris-
dc.contributor.authorRisyahadi, Sazli Tutur-
dc.date.accessioned2015-12-07T02:26:16Z-
dc.date.available2015-12-07T02:26:16Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76936-
dc.description.abstractTeknologi penyimpanan dingin bawang merah menjadi peluang untuk menjamin pasokan karena dapat menyelamatkan susut bawang pada panen raya dan menggunakannya pada saat kekurangan di musim hujan. Rantai nilai dilakukan untuk menentukan pelaku mana yang tepat untuk menggunakan teknologi tersebut. Penelitian bertujuan menganalisis rantai nilai bawang merah dan mengkaji nilai tambah penyimpanan dingin bawang merah di Cirebon. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner deskriptif, analisis nilai tambah menggunakan metode hayami dan analisis biaya pokok. Respondennya merupakan stakeholders bawang merah dari petani, koperasi, pedagang pengirim hingga pedagang pasar induk. Analisis rantai nilai dilakukan pada jenis bawang merah ikatan, lepasan dan askip Hasil analisis rantai nilai menunjukkan bahwa petani mendapatkan keuntungan pascapanen lebih rendah daripada pengirim dan pedagang bawang merah baik bawang merah ikatan, lepasan maupun askip. Keuntungan pascapanen curing pada petani sebesar Rp 85 per kg sedangkan pascapanen sampai askip sebesar Rp 235 per kg. Dengan keuntungan dan nilai RC yang paling rendah pada petani, teknologi penyimpanan dingin lebih sesuai dilakukan di wilayah produsen oleh petani dibandingkan dengan pelaku lainnya bila ingin meningkatkan RC petani. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya pokok operasional coldstorage yaitu Rp 472 per kg per bulan dengan asumsi bunga modal 10 % per tahun, lama operasional 3 bulan dan kapasitas terpakai 600 ton. Kapasitas tersebut akan tercapai bila penyimpanan dingin dikelola koperasi. Semakin tinggi bunga modal semakin tinggi biaya pokoknya. Namun biaya pokok akan semakin rendah bila kapasitas dan lama operasional meningkat. Terjadi peningkatan keuntungan petani yang menggunakan penyimpanan dingin dari Rp 439 menjadi Rp 2945 per kg dengan penyimpanan 2 bulan. Peningkatan tersebut diperoleh dengan asumsi harga sebelum disimpan Rp 10000 per kg, susut penyimpanan dingin 15% dan harga jual setelah disimpan Rp 16500 per kg. Harga pasar berfluktuatif berkisar antara Rp 12000 sampai Rp 17000 per kg dengan rata-rata Rp 14500 per kg.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agicultural Universityid
dc.subject.ddcAgriculturalid
dc.subject.ddcHarvestingid
dc.subject.ddcnilai tambahid
dc.subject.ddcpenyimpanan dinginid
dc.subject.ddcrantai nilaiid
dc.titleRantai Nilai Pascapanen dan Nilai Tambah Penyimpanan Dingin Bawang Merah (Studi kasus : Kabupaten Cirebon)id
dc.subject.keywordbawang merahid
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015str.pdf
  Restricted Access
13.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.