Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73273
Title: Bisnis clarion : pemberian recombinant growth stimulant dan bioflok pada ikan lele (clarias sp.) Sebagai upaya akselerasi siklus produksi dan tahan penyakit
Authors: Alimuddin
S, Steven Michail
W, Triatmaja P
Naufal, Resyta
Maulidza, Annisa
Hanif, Iik Muslihul
Issue Date: 2014
Publisher: Bogor Agricultural University
Abstract: Permintaan pasar terhadap ikan lele (Clarias sp.) relatif tinggi dan stabil. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), permintaan pasar terhadap ikan lele per harinya mencapai 80 ton hanya untuk wilayah ibukota, sementara produksi lokal saat ini baru mencapai sekitar 62,5% atau sekitar 50 ton dengan kisaran harga Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram (KKP, 2013). Untuk itu, diperlukan solusi yang tepat guna untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan lele secara signifikan. Peningkatan produktivitas budidaya secara genetik umumnya dapat dilakukan melalui metode konvensional (seleksi induk), transfer gen (transgenesis), dan protein rekombinan. Metode konvensional dinilai tidak efisien karena memerlukan waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan kedua metode lainnya. Penggunaan hormon pertumbuhan rekombinan dinilai sebagai metode yang paling tepat dan memiliki peluang terbesar untuk diterapkan pada usaha budidaya lele. Penggunaan teknologi bioflok pada ikan lele dinilai dapat mengefisiensi pemberian pakan. Teknologi bioflok merupakan teknologi budidaya yang didasarkan kepada prinsip asimilasi nitrogen anorganik (amonia, nitrit, dan nitrat) oleh komunitas mikroba (bakteri heterotrof) dalam media budidaya sebagai sumber makanan (De Schryver et al. 2008). Avnimelech (2012) mengemukakan bahwa tujuan dikembangkannya teknologi bioflok ini adalah untuk memperbaiki dan mengontrol kualitas air budidaya, biosekuriti, membatasi penggunaan air, serta efisiensi penggunaan pakan. Bioflok merupakan suspensi yang terdapat di dalam air yang berupa fitoplankton, bakteri, agregat hidup, bahan organik dan pemakan bakteri (Avnimelech 2007). Sehingga teknologi bioflok dan hormon pertumbuhan rekombinan merupakan teknologi sinergi yang sangat tepat untuk pertumbuhan dan efisiensi pakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73273
Appears in Collections:PKM - Kewirausahaan

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
laporanAkhir_C14100075_.pdfFull text728.86 kBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.