Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70914
Title: Manajemen Risiko Rantai Pasok Sayuran Organik (Studi Kasus PT. X Cisarua, Bogor, Jawa Barat)
Authors: Djatna, Taufik
Sukardi
Kamal, Muhammad Arif
Issue Date: 2014
Abstract: Kerjasama pemasaran sayuran organik antara PT. X dan retailer pada pasar mainstreamcenderung mengalami penurunan dibandingkan pada pasar khusus. Hal ini disebabkan karena kurangnya koordinasi antara pemasok dan retailer dalam rantai pasok terutama pada sisi permintaan dan pasokan. Koordinasi yang dilakukan gagal mengatasi permasalahan yang dihadapi karena kompleksitas budidaya organik serta risiko yang dihadapi dan pemerataan margin pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing aktor. Harga jual yang tinggi pada retailer belum memberikan kontribusi terhadap terhadap pendapatan petani serta efisiensi keseluruhan aktor dalam rantai pasok. Oleh karena itu, mekanisme koordinasi dan pengelolaan risiko dengan pertimbangan risiko, pasokan dan permintaan serta margin pendapatan untuk menyeimbangkan efisiensi rantai pasok sangat diperlukan. Efisiensi rantai pasok dapat dicapai apabila terdapat keselarasan keputusan permintaan dan pasokanserta distribusi nilai tambah dan margin pendapatan yang diperoleh terhadap risiko yang dihadapi oleh masing-masing aktor dalam rantai pasok. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pada penelitian ini bertujuan (1) menganalisis struktur rantai pasok sayuran organik yang dikelola oleh PT.X, untuk memperoleh gambaran mekanisme kerjasama dalam rantai pasok, (2) menganalisis nilai tambah, margin pendapatan dan keuntungan yang diperoleh masing-masing aktor dalam rantai pasok, (3) menganalisis dan mengukur risiko yang dihadapi masing-masing aktor, (4) mengukur efisiensi kinerja masing-masing aktor, dan (5) merencanakan pengelolaan risiko rantai pasok untuk pencapaian efisiensi keseluruhan aktor dalam rantai pasok. Metode Supply Chain Operation References (SCOR) pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi struktur, peran, proses dan keputusan masing-masing aktor. Analisis nilai tambah dilakukan menggunakan metode analisis nilai tambah Hayami untuk memperoleh nilai tambah, margin pendapatan dan keuntungan yang diperoleh tiap aktor. Pengukuran risiko dilakukan dengan analisis Indeks Risiko untuk mengukur bobot dan peluang risiko tiap aktor yang dihadapi masing-masing aktor. Pengukuran efisiensi kinerja dalam rantai pasok dilakukan dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) untuk memperoleh nilai efisiensi masing-masing aktor. Pengelolaan risiko untuk pencapaian efisiensi kinerja seluruh aktor dilakukan dengan model koordinasi yang diajukan oleh He dan Zhang (2008) melalui pemberian insentif untuk penyeimbangan risiko. Hasil analisis struktur rantai pasok menunjukkan bahwa aktor petani dan perusahaan harus menanggung risiko kekurangan pasokan dengan meningkatkan pasokan 20-45% lebih tinggi terhadap permintaan retailer untuk menghindari risiko kekurangan pasokan yang menyebabkan denda dan kerugian. Aktor retailer cenderung menghidari risiko dengan memutuskan jumlah pesanan 5-15% lebih rendah dari permintaan konsumen. Petani memperoleh rata-rata margin pendapatan paling rendah sebesar 16% namun mampu memberikan nilai tambah lebih tinggi sebesar 60% dibandingkan dengan aktor lain. Petani juga harus menerima risiko 31% lebih tinggi apabila dibandingkan margin pendapatan yang diperoleh aktor lain. Kondisi tersebut menyebabkan efisiensi petani paling rendah dengan rata-rata 20,5-66,2% dibandingkan perusahaan dan retailer karena terjadi ketidakseimbangan permintaan dan pasokan terhadap risiko dan margin pendapatan. Penerapan mekanisme pengelolaan risiko dengan pemberian insentif sebesar 20% terhadap biaya risiko kekurangan pasokan dinilai mampu meningkatkan nilai harapan keuntungan semua aktor dan menurunkan biaya risiko kekurangan pasokan aktor petani dan perusahaan. Ketidakseimbangan antara pasokan petani dan perusahaan terhadap permintaan retailer terhadap risiko mengindikasikan inefisiensi dalam rantai pasok. Kondisi tersebut terjadi akibat faktor random yield yang terjadi dalam budidaya komoditas pertanian serta faktor struktur rantai pasok yang bersifat pull-system. Ketidakseimbangan margin pendapatan dan nilai tambah menunjukkan adanya inefisiensi yang disebabkan oleh faktor marginalisasi dalam penentuan harga terhadap risiko. Mekanisme koordinasi dan insentif yang diajukan dapat mengurangi dampak risiko akibat random yield dan dampak marginalisasi sebagai penyebab inefisiensi dalam rantai pasok dalam rantai pasok. Keberhasilan tersebut diindikasikan dengan peningkatan keseimbangan pasokan terhadap permintaan serta peningkatan nilai harapan keuntungan seluruh aktor dan penurunan biaya-biaya yang timbul untuk menghindari risiko. Struktur rantai pasok sayuran organik yang dikelola oleh PT. X yang ada saat ini cenderung menguntungkan pihak retailer karena berorientasi permintaan namun lebih memberatkan perusahaan terutama petani. Retailer lebih leluasa dalam menentukan margin pendapatan yang lebih tinggi dari aktor lain dan cenderung menghindari risiko dengan menurunkan permintaan dalam menghadapi permintaan konsumen. Ketidakseimbangan permintaan dan pasokan serta margin pendapatan terhadap risiko yang dihadapi aktor petani dan perusahaan menjadi salah satu penyebab inefisiensi rantai pasok. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan efisiensi adalah dengan melakukan koordinasi dan keterbukaan informasi terkait risiko dalam penentuan jumlah permintaan dan pasokan terhadap margin pendapatan yang diperoleh masing-masing aktor serta pemberian insentif terhadap biaya yang timbul karena kejadian risiko. Tindakan tersebut dapat mengurangi penyebab dan dampak inefisiensi sehingga tercapai keseimbangan permintaan dan pasokan serta margin pendapatan terhadap risiko.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70914
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014mak1.pdf
  Restricted Access
Fulltext22.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.