Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70343
Title: Pemanfaatan Gelombang Mikro untuk Mengendalikan Patogen Terbawa Benih Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)
Authors: Suhartanto, M Rahmad
Widodo
Arengka, Dani
Issue Date: 2014
Abstract: Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan komoditas hortikultura yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini biasa dikonsumsi sebagai makanan ringan karena mengandung kadar gula yang relatif tinggi dan biasanya dipanen muda untuk direbus atau dibakar sehingga masyarakat menyukainya. Permintaan pasar yang meningkat, harga yang baik, umur yang relatif pendek dan iklim Indonesia yang sesuai untuk budidaya jagung manis mendorong petani untuk mengembangkan usahatani tanaman ini. Namun, dalam budidaya jagung manis sering terjadi penurunan produksi. Salah satu penyebab terjadi penurunan produksi jagung manis adalah gangguan penyakit. Gelombang mikro (microwave) merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara 300 MHz - 300 GHz dan memiliki frekuensi 2 450 MHz yang digunakan secara luas di seluruh dunia, dengan panjang gelombang 12.24 cm. Gelombang mikro diharapkan menjadi pilihan alternatif untuk mengendalikan patogen terbawa benih jagung manis secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan mendeteksi patogen terbawa benih dan memanfaatkan gelombang mikro untuk mengendalikan patogen terbawa benih jagung manis serta mampu mempertahankan mutu fisiologis benih. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah kadar air benih (K) terdiri atas tiga taraf yaitu 12.31%, 15.59% dan 20.25%. Faktor kedua lama pemanasan gelombang mikro (M) terdiri atas lima taraf yaitu 0, 10, 20, 30 dan 40 detik. Hasil penelitian menunjukkan deteksi awal menggunakan metode blotter test dan growing on test ditemukan enam jenis cendawan yaitu Fusarium subglutinans, Curvularia lunata, Penicillium sp., Aspergillus sp., Aspergillus niger dan Perenosclerospora maydis. Benih berkadar air rendah (12.31%) dan pemanasan gelombang mikro 30 detik dapat mengurangi infeksi F. subglutinans, dan A. niger sebesar 75.0% dan 54.8%. Pemanasan gelombang mikro 30 detik dapat mengurangi infeksi Penicillium sp., Aspergillus sp. dan P. maydis sebesar 33.3%, 32.9% dan 29.8%. Benih berkadar air rendah (12.31%) dan pemanasan gelombang mikro 30 detik dapat mempertahankan viabilitas benih dengan tolok ukur daya berkecambah dan potensi tumbuh maksimum, sedangkan untuk vigor benih dengan tolok ukur kecepatan tumbuh benih dan indeks vigor dapat dipertahankan secara nyata pada kadar air benih rendah (12.31%) dan pemanasan gelombang mikro 20 detik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70343
Appears in Collections:MT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014dar.pdf
  Restricted Access
Fulltext390.64 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.