Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69567
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorElvira Syamsir
dc.contributor.authorSherly Valentina
dc.contributor.authorMaggy T. Suhartono
dc.date.accessioned2014-07-10T07:05:06Z
dc.date.available2014-07-10T07:05:06Z
dc.date.issued2014-04
dc.identifier.citationJurnal Mutu Pangan Vol 1 No 1en
dc.identifier.issn2355-5017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69567
dc.description.abstractPangan darurat adalah pangan yang diproses untuk memenuhi kecukupan energi harian (2100 kkal) dan dikonsumsi langsung pada kondisi darurat. Produk nasi dalam kaleng dikembangkan sebagai pangan darurat, karena mudah digunakan dan awet, serta sesuai dengan kebiasaan makan orang Indonesia. Penelitian ini bertujuan memproduksi nasi kaleng sebagai pangan darurat yang dapat memenuhi kebutuhan energi harian, serta menentukan pengaruh intensitas panas selama proses (nilai sterilitas atau Fo), dan menentukan jenis beras yang memiliki kandungan amilosa yang berbeda terhadap sifat panas dan mutu produk. Konsep kesetimbangan masa digunakan dalam formulasi. Formulasi dibuat untuk nasi dan daging ayam secara terpisah. Formula nasi terdiri dari beras (36.7%), santan (6.16%), kaldu ayam (1.47%), garam (0.18%), dan air (55.31 %), sedangkan formula daging ayam dibuat dari daging ayam matang (41.07%), santan (31,86%). minyak (8.21%), bawang merah (3.09%), bawang putih (0.79%), kemiri (0.55%), ken cur (1.07%), ketumbar (0.03%), gula (10.95%) dan garam (1.37%). Jenis beras yang digunakan mengandung amilosa yang berbeda, yaitu beras Cisadane (19.50%), IR64 (23.88%) dan lR42 (28.24%). Proses termal menerapkan beberapa kondisi proses untuk menghasilkan nilai sterilitas (Fo) 15 dan 20 menit. Kandungan amilosa dan nilai sterilitas mempengaruhi, warna, tekstur dan mutu sensori dari produk. Nasi kaleng yang menggunakan beras IR64 dan ni1ai sterilitas (Fo) selama 15 menit memberikan mutu sensori terbaik. Total energi yang dihasilkan dari produk adalah 639.42 kkal per kaleng (dengan berat bersih 200 g). Nilai kalori ini diperoleh dari lemak (49.6%), protein (11.3%) dan karbohidrat (39.1 %).en
dc.language.isoid
dc.publisherGabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia dengan Departemen IImu dan Teknologi Pangan - Fakultas Teknologi Pertanian - Institut Pertanian Bogor
dc.titleNasi Kaleng Sebagai Alternatif Pangan Daruraten
dc.typeBooken
dc.subject.keywordpangan daruraten
dc.subject.keywordnasi kalengen
dc.subject.keywordproses termalen
dc.subject.keywordamilosaen
Appears in Collections:Faculty of Agricultural Technology Book's

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Jurnal Mutu Pangan No 1 2014 Elvira.pdf12.75 MBAdobe PDFThumbnail
View/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.