Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/65139
Title: Sebaran Logam Berat Timbal (Pb) Terlarut dan Tersuspensi di Perairan Teluk Jakarta.
Authors: Nurjaya, I Wayan
Prartono, Tri
Haryati, Ani
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2013
Abstract: Penelitian sebaran logam berat timbal (Pb) di perairan Teluk Jakarta dilaksanakan pada 20 – 24 April 2011 di wilayah Teluk Jakarta dan selanjutnya data dianalisis di Laboratorium Pencemaran Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI dan Laboratorium Oseanografi Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK IPB. Penentuan stasiun menggunakan Global Positioning System mulai dari muara sungai hingga laut lepas di sepanjang Teluk Jakarta dengan jumlah 26 stasiun. Parameter yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, TSS, Pb terlarut dan Pb tersuspensi. Konsentrasi logam berat Pb dalam air dan suspensi diukur menggunakan AAS Varian Spectra AA 20 Plus. Data parameter fisika yang dikumpulkan meliputi angin dan arus yang diperoleh dari BMKG dan pasang surut dari BIG. Uji statistik menggunakan Analisis Cluster untuk melihat pengelompokan stasiun berdasarkan karakteristik parameter kimia. Pada Musim peralihan umumnya angin bergerak dari berbagai arah. Diketahui pada Bulan April 2011 kecepatan angin berkisar 0,009 – 5,96 m/s dan rata – rata kecepatan sebesar 2,31 m/s dengan arah dominan dari barat dan barat daya. Arus di perairan Teluk Jakarta dipegaruhi oleh pasang surut yang bertipe campuran condong tunggal serta memiliki ketinggian air rata – rata 1,74 m dan tunggang pasang 0,96 m. Arus permukaan yang dipengaruhi pasang surut ini memiliki kecepatan berkisar 1,16 – 4,93 cm/s dengan arah arus ke barat dan timur. Perairan Teluk Jakarta memiliki pH 6,66 – 8,50, suhu permukaan 27,60 – 31,20 oC, salinitas 2,00 – 32,20 psu, dan TSS berkisar 6,80 – 106,60 mg/l yang menunjukkan kondisi aman untuk kehidupan biota laut karena nilainya masih memenuhi baku mutu air laut dalam KMNLH No.51 Tahun 2004. Namun demikian, TSS di muara yaitu 14,25 – 106,60 mg/l menunjukkan bahwa wilayah ini kurang baik untuk kegiatan perikanan dan sedikit berpengaruh terhadap ekosistem mangrove, lamun, dan karang. Nilai Pb terlarut berkisar 0,0010 – 0,0037 ppm dan Pb tersuspensi berkisar 7,64 – 301,58 ppm. Sebaran Pb terlarut dan tersuspensi semakin ke laut semakin berkurang konsentrasinya. Pb terlarut memiliki konsentrasi yang lebih tinggi di bagian tengah, sedangkan Pb tersuspensi di bagian timur. Oleh karena nilai Pb terlarut berada di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) maka keberadaannya belum berbahaya bagi kehidupan biota laut. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat dua pengelompokan stasiun berdasarkan kesamaan nilai parameter kimia di wilayah tersebut. Kelompok pertama merupakan kumpulan stasiun yang terletak di wilayah laut (17 stasiun) dan kelompok kedua terletak di wilayah muara (9 stasiun). Sebaran logam berat Pb terlarut dan tersuspensi di wilayah muara lebih besar daripada laut. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh pergerakan arus pasang surut di Teluk Jakarta.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/65139
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C13aha.pdf
  Restricted Access
full text18.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.