Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64016
Title: Karakteristik hidrokarbon (alifatik dan polisiklik aromatik hidrokarbon) pada sedimen di Pesisir Manyar, Gresik, Jawa timur.
Authors: Prartono, Tri
Khaerunisa, Siti
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2013
Abstract: Pesisir Manyar terletak di Kecamatan Ujungpangkah yang termasuk wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Di sekitar perairan terdapat berbagai aktifitas seperti industri, perikanan, perkapalan, dan pelabuhan yang berpotensi menghasilkan buangan limbah yang mengandung hidrokarbon. Keberadaan hidrokarbon di lingkungan perairan dapat menjadi kontaminan yang dapat menurunkan kualitas perairan khususnya komponen hidrokarbon alifatik dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik hidrokarbon alifatik dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) pada sedimen dan memprediksi kemungkinan sumber-sumbernya di Pesisir Manyar, Gresik, Jawa Timur. Analisis laboratorium hidrokarbon alifatik dan PAH dilaksanakan pada bulan Maret hingga September 2012 di Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang. Cuplik sedimen yang digunakan berasal dari Pesisir Manyar. Analisis hidrokarbon pada cuplik sedimen diawali dengan ekstraksi menggunakan pelarut campuran methanol (MeOH) dan diklorometana (DCM). Ekstrak selanjutnya difraksinasi dengan pelarut n-heksana (hidrokarbon alifatik) dan pelarut campuran DCM : n-heksana (PAH). Hidrokarbon (alifatik dan PAH) dideteksi dan diidentifikasi spektra massanya dengan kromatogrfi gas –spektrometri massa (GC-MS). Analisis alifatik hidrokarbon dilakukan dengan menghitung nilai carbon preference index (CPI) dan teresterial to aquatic ratio (TARHC). Nilai CPI digunakan untuk melihat ada atau tidaknya dominasi karbon ganjil atau genap pada kisaran nomor karbon tertentu,sedangkan nilai TARHC digunakan untuk menentukan apakah masukan hidrokarbon lebih dipengaruhi oleh autotonus atau alotonus. Senyawa hidrokarbon yang ditemukan memiliki kisaran nomor karbon C16-33 pada Stasiun a dan C17-33 pada Stasiun b. Berdasarkan kisaran nomor karbon diperoleh nilai CPI (CPI15-21dan C21-31) pada Stasiun a berturut-turut yaitu adalah 0.31 dan 0.98, sedangkan pada Stasiun b berturut-turut yaitu 1.04 dan 1.10. Rendahnya nilai CPI atau tidak adanya nomor karbon ganjil yang mendominasi baik pada rantai karbon pendek maupun rantai karbon panjang dari nilai CPI sekitar atau mendekati 1 atau < 2 secara umum menunjukkan adanya masukan petrogenik yaitu petroleum. Nilai TARHc pada sedimen di Perairan Ujungpangkah pada Stasiun a adalah 5.14 dan Stasiun b adalah 9.62. Nilai TARHc pada sedimen adalah >1, hal ini menunjukkan bahwa sumber dari terestrial (alotonus) lebih dominan atau memiliki kontribusi relatif lebih besar daripada sumber dari akuatik (autotonus). Keberadaan senyawa hopana dan UCM (Unresolved Complex Mixture- hidrokarbon terdegradasi) mengindikasikan hidrokarbon berasal dari sumber petrogenik. Karakteristik PAH yang terdeteksi pada Stasiun a memiliki jumlah ring benzene 2. Hal ini menunjukkan bahwa pada sedimen telah terkontaminasi oleh petroleum.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64016
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C13skh.pdf
  Restricted Access
1.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.