Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63284
Title: Distribusi Spasial Abalon Tropis (Haliotis sp.) di Perairan Dangkal Lombok Timur dan Sumbawa Barat (Nusa Tenggara Barat)
Authors: Siregar, Vincentius Paulus
Setyono, Djoko
Agustina, Jihan Jemika
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2013
Abstract: Abalon merupakan salah satu biota laut dari kelas gastropoda yang berpotensi untuk dibudidayakan. Abalon atau yang dikenal dengan nama siput mata tujuh, termasuk dalam komoditas penting perikanan dan bernilai ekonomi tinggi. Pada tahun 2004 nilai ekonomis abalon di tingkat nelayan adalah sekitar US$ 15 per kg dan meningkat sampai US$ 30 per kg pada tahun 2010 (Setyono 2004; 2010). Permintaan abalon terus meningkat (Setyono 2009), hal ini menyebabkan negara pemasok abalon seperti Indonesia harus meningkatkan produksinya melalui usaha budidaya. Oleh karena itu, kajian mengenai distribusi abalon di alam sangat diperlukan untuk mengetahui lokasi penyebarannya sehingga dapat ditentukan lokasi sumber induk alam yang akan digunakan dalam usaha budidaya secara keberlanjutan. Penelitian ini dilakukan di Perairan Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pengambilan sampel abalon di alam, dilakuan dengan metode koleksi bebas. Metode pengolahan data menggunakan metode IDW (Inverse Distance Weighted), yaitu metode interpolasi yang secara deterministik mempertimbangkan titik di sekitarnya dengan asumsi bahwa nilai interpolasi akan lebih mirip dengan data sampel yang dekat daripada yang lebih jauh (SNI 7644- 2010). Analisis statistika yang dilakukan adalah Principal Component Analysis (PCA) dan regresi linier. Analisis korelasi antara parameter perairan dan keberadaan abalon, menunjukkan bahwa pH dan DO memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah abalon, sedangkan parameter yang lain tidak berpengaruh nyata. Hasil analisis spasial daerah potensi abalon, menunjukkan bahwa daerah yang memiliki luasan tertinggi untuk zona sangat potensial abalon berada di Perairan Teluk Jor dengan luas 7,34 km2 . Perairan ini tergolong sangat cocok sebagai lokasi pengambilan induk dan benih abalon serta lokasi budidaya abalon, dengan jenis yang dominan yaitu, H.asinina. Analisis hubungan panjang dan berat abalon menunjukkan bahwa abalon jenis H.asinina di Perairan Lombok dan Sumbawa memiliki sifat pertumbuhan allometrik positif yang artinya pertambahan berat H.asinina lebih dominan dibandingkan dengan pertambahan panjangnya, sehingga H.asinina cenderung terlihat lebih gemuk dagingnya. Abalon jenis H.varia di Perairan Lombok memiliki tipe pertumbuhan isometrik atau pertumbuhan panjang sama dengan pertumbuhan berat. Namun H.varia di Perairan Sumbawa memiliki tipe pertumbuhan yang berbeda dengan jenis yang sama di Perairan Lombok. H.varia di Sumbawa memiliki tipe pertumbuhan allometrik negatif yaitu pertambahan panjang cangkangnya lebih dominan dibandingkan dengan pertambahan berat badannya. Perbedaan ini diduga disebabkan oleh adanya arus yang lebih kuat di Perairan Sumbawa sehingga abalon jenis ini harus beradaptasi dengan cara memperpanjang cangkangnya untuk melindungi dirinya dari terpaan arus yang kuat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63284
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
C13jja.pdf
  Restricted Access
8.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.