Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62379
Title: Pengaruh Lama Perendaman Empulur Dan Konsentrasi Na2S2O5 (Natrium Metabisulfit) Terhadap Karakteristik Mutu Pati Sagu (Metroxylon sp.)
Authors: Bunasor, Tatit K.
Sumangat, Djayeng
Handoko, Tomy T.
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2010
Abstract: Tumbuhan sagu (Metroxylon sp) banyak tumbuh di daerah dataran rendah basah dekat aliran sungai / rawa dengan cara berkelompok membentuk tunas (Manan, dkk, 1984). Pengelola sagu di Indonesia sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang dikelola secara turun temurun seperti salah satu pengelola sagu komersial di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dalam penerimaan bahan baku, ada berbagai hambatan yang dialami hingga proses pengolahan. Kendala itu adalah lamanya waktu pengangkutan bahan dari tempat penebangan di Serang, Banten hingga tempat pengolahan di Bogor. Terlebih setelah berada di lokasi pengolahan, empulur sagu tidak seluruhnya dapat diolah langsung. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada bahan baku berupa bercak-bercak coklat dan tumbuhnya kapang di sekitar bekas potongan batang sagu. Bahan baku yang sudah rusak tentu akan menurunkan kualitas dan rendemen pati yang dihasilkan termasuk derajat putihnya. Melalui penelitian ini diupayakan untuk mempertahankan kondisi empulur sagu sebelum pengolahan agar tidak mudah rusak. Cara yang ditempuh yaitu dengan perendaman dengan air dan penambahan pengawet Na2S2O5 dengan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Perendaman ini dilakukan selama 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, dan 15 hari dengan perumpamaan penundaan proses karena menunggu giliran untuk diolah. Perendaman empulur sagu dengan Na2S2O5 selama 15 hari menunjukkan tekstur bahan baku yang masih nampak baik dengan tidak adanya kapang hitam dan bercakbercak coklat akibat oksidasi. Namun, tidak adanya kapang hitam ini tergantikan oleh mikroorganisme berwarna kelabu dengan tekstur berlendir pada ujung potongan yang mulai nampak setelah perendaman 6 hari. Selang tiga hari kemudian mikroorganisme berlendir ini muncul pada sampel yang direndam dengan Na2S2O5.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62379
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F10tth.pdf
  Restricted Access
full text1.05 MBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I281.85 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II426.95 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metodologi Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB III327.59 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB IV560.06 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB V280.11 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover282.2 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka326.81 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran382.15 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan282.28 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.