Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60757
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRahman, Dede Aulia
dc.contributor.authorSatosa, Yanto
dc.date.accessioned2013-02-13T02:38:51Z
dc.date.available2013-02-13T02:38:51Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60757
dc.description.abstractTumpang tindih peruntukkan kawasan antara kawasan produksi dan lindung/konservasi berimplikasi pada hilangnnya fungsi kawasan lindung sebagai penyangga kehidupan dan perlindungan keanekaragaman hayati. Ketidakpaduserasian RTRW pusat dan provinsi sebagai contoh antara penetapan lokasi perkebunan kelapa sawit dan Taman Nasional Tanung Puting berimplikasi pada hilangnya sebagian potensi keanekaragaman jenis. Berdasarkan hasil survey di Taman Nasional Tanjung Puting diperoleh gambaran bahwa beberapa jenis seperti kucing hutan, elang hitam, kongkang gading sulit ditemukan pada lokaksi ini serta secara langsung menyebabkan penurunan keanekaragaman jenis satwaliar dan meningkatkan kelimpahan jenis ter te ntu pada lokasi yang berbatasan langsung dengan perkebunan kelapa sawit.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectRTRWen
dc.subjectsawiten
dc.subjecttaman nasionalen
dc.subjectkeanekaragamanen
dc.subjectsatwa liaren
dc.titleDampak ansinkronisasi kebijakan RTRW daerah dengan pemerintah pusat terhadap penurunan keanekaragaman jenis hidupan liar ( Studi kasus: tumpang tindih beberapa areal perkebunan kelapa sawit dan kawasan Taman Nasional Tanjung Puting)en
dc.title.alternativeProsiding Pengem. Perkebunan Kelapa Sawit Versus Konservasi Hidupan Liar Indonesia, 5-6 Oktober 2011en
dc.typeArticleen
Appears in Collections:Proceedings



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.