Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59848
Title: Pengembangan Produk Tahu Berkalsium Tinggi Dalam Skala Pilot Plan Di Technopark Fateta-IPB
Authors: Nurwitri, C.C.
Rungkat-Zakaria, Fransiska
Hestiawan, Moch. Subkhi
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2010
Abstract: Kekurangan kalsium menjadi masalah yang menghantui terutama untuk kalangan menengah kebawah di Indonesia. Sekitar 50 % perempuan Indonesia kekurangan kalsium. Tahu dapat menjadi alternatif sumber kalsium yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan asupan harian masyarakat Indonesia. Perlu dilakukan kajian mengenai penambahan bahan koagulan yang tepat untuk meningkatkan kadar kalsium tetapi tetap memiliki penerimaan konsumen terhadap produk yang baik serta secara finansial layak untuk diproduksi. Dari hasil penelitian tahap formulasi didapatkan dua jenis formula yaitu formula tahu koagulan tunggal CaSO4 dengan jumlah penambahan sebanyak 2.5 % dan formula tahu koagulan campuran CaSO4 2 % + GDL 0.5 Kedua formula ini juga memiliki rendemen yang cukup besar pada ujicoba skala laboratorium yaitu masing-masing 194 % dan 181 %. Kedua jenis formula ini kemudian diujicoba pada skala pilot plan dengan mesin tofu line MKO-I buatan Sato Shoji Co. Kedua formula ini CaSO4 2.5 % dan CaSO4 2 % + GDL 0.5 % menghasilkan rendemen yang besar berturut-turut yaitu 239 % dan 224 % dan juga memiliki tekstur yang baik. Kandungan kalsium tahu koagulan CaSO4 2.5 % adalah sebesar 1775.8 mg/kg atau 177.6 mg per sajian sedangkan untuk tahu koagulan CaSO4 2 % + GDL 0.5 % adalah sebesar 1402.4 mg/kg atau 140.2 mg per sajian sementara tahu kontrol hanya memiliki kandungan kalsium sebesar 178.4 mg/kg atau 17.8 mg per sajian. Kedua produk telah memenuhi syarat Badan POM sebagai tahu berkalsium tinggi karena tiap sajiannya telah mengandung lebih dari 15-20 % dari kebutuhan asupan kalsium secara umum (800 mg). Keduanya juga telah memenuhi syarat Codex tentang kalsium tinggi karena tiap 100 kcal produk telah mengandung lebih dari 10 % dari nilai asupan kalsium yang direkomendasikan FAO (800 mg). Keduanya juga disukai konsumen dan dapat diterima dengan baik. kedua produk lalu dipasarkan dengan merek yang sama yaitu Chifu tetapi dengan varian yang berbeda sesuai dengan teksturnya. Tahu ini dikemas dalam kemasan plastik OPP multilayer. Harga pokok produksinya Rp. 1,854.8 per 300 gram. Target pasar dari produk ini adalah wanita berkeluarga pada usia produktif dari kelas menengah. Ujicoba pasar produk dilakukan melalui dua saluran yaitu di jual langsung dan dititipkan di sejumlah warung. Promosi dilakukan melalui dua cara yaitu word of mouth dan melalui media Pamflet. Dari uji coba penjualan memperlihatkan efektifitas penjualan sebesar 96 %. Hal ini menunjukkan bahwa produk dapat diterima pasar dan strategi pemasaran yang dilakukan cukup berhasil. Analisis finansial konvensional pada usaha ini menghasilkan nilai NPV, sebesar Rp. 17,322,626.81, IRR sebesar 15 %, Net B/C 1.17, PBP 4 tahun 85 hari, dan BEP 140,195.52 kemasan/tahun. Jadi, usaha ini layak untuk dijalankan. Akan tetapi usaha ini relatif sensitif terhadap terjadinya perubahan harga bahan baku terutama bahan bakar dan adanya penurunan penjualan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59848
Appears in Collections:UT - Food Science and Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F10msh.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.75 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.