Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57712
Title: Karakteristik Bilah Bambu dan Buluh Utuh pada Bambu Tali dan Bambu Ampel
Authors: Nugroho, Naresworo
Bahtiar, Effendi Tri
Anas, Azhar
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
buluh utuh
bilah bambu
buku
ruas
sifat dasar bambu
Issue Date: 2012
Abstract: Bambu merupakan sumberdaya alam yang dapat digunakan sebagai sumber bahan baku pengganti kayu. Salah satu jenis bambu yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah bambu tali (Gigantochloa apus (Bl. Ex Schult.f.) Kurz) dan bambu ampel (Bambusa vulgaris Schrad.). Sebelum menentukan kegunaan suatu bahan baku, perlu diperhatikan sifat-sifat dasar bahan baku tersebut, yaitu sifat anatomi, sifat fisis, dan sifat mekanis. Beberapa penelitian sifat-sifat dasar bambu untuk engineering telah banyak dilakukan, namun penelitian tersebut sebagian besar menggunakan contoh uji berupa bilah bambu. Sementara itu, bambu sering digunakan dalam bentuk buluh utuh, sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah pengujian dengan bilah bambu setara dengan nilai bambu utuhnya. Penelitian ini menggunakan bambu tali dan ampel. Pengujian anatomi mengacu pada Pedoman Penuntun Praktikum Anatomi dan Identifikasi Kayu yang disusun oleh Pandit (1991), sedangkan sifat fisis berdasarkan Nuryatin (2000). Sementara contoh uji sifat mekanis pada bilah bambu mengacu pada standar ASTM D 143 – 94, sedangkan contoh uji sifat mekanis pada buluh utuh berdasarkan pada ISO 22157-1: 2004 yang dimodifikasi. Pengamatan sifat anatomi menunjukkan ikatan vaskuler pada bambu tali dan ampel memiliki ikatan bertipe III dan IV. Jumlah vaskuler/ mm2 dan proporsi luas vaskuler bambu tali dan bambu ampel menurun dari tepi ke dalam dan meningkat dari pangkal ke ujung. Pada bagian ruas bambu memiliki rata-rata KA 17,54%, BJ 0,69, kerapatan 0,81 g/cm3, penyusutan tebal 4,81%, penyusutan lebar 4,48%, pengembangan tebal 4,07%, pengembangan lebar 2,16%, MOE 126.438 kgf/cm2, MOR 1.264 kgf/cm2, kekuatan tekan sejajar serat 466 kgf/cm2, kekuatan tarik sejajar serat 2.627 kgf/cm2, dan kekuatan geser sejajar serat 101 kgf/cm2. Sedangkan bagian buku bambu memiliki rata-rata KA 18,52%, BJ 0,71, kerapatan 0,84 g/cm3, penyusutan tebal 4,32%, penyusutan lebar 5,68%, pengembangan tebal 2,48%, pengembangan lebar 1,64%, MOE 112.190 kgf/cm2, MOR 1.176 kgf/cm2, kekuatan tekan sejajar serat 387 kgf/cm2, kekuatan tarik sejajar serat 959 kgf/cm2, dan kekuatan geser sejajar serat 89 kgf/cm2. MOE pada buluh utuh lebih kecil 109,67% dari bilahnya dan MOR buluh utuh lebih kecil 228,69% dari bilahnya. Sedangkan kekuatan sejajar serat buluh utuh lebih besar 14,53% dari bilahnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57712
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract385.52 kBAdobe PDFView/Open
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I377.75 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II480 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Metodologi Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB III486.9 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB IV597.56 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB V374.65 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover307.69 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka379.26 kBAdobe PDFView/Open
E12aan.pdf
  Restricted Access
full text1.16 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran656.02 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.