Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55637
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorInsanabella, Zara Tahira
dc.date.accessioned2012-07-09T07:23:51Z
dc.date.available2012-07-09T07:23:51Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55637
dc.description.abstractProtein merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Kebutuhan protein dalam tubuh dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan pangan yang mengandung protein hewani maupun protein nabati. Bahan pangan yang mengandung protein hewani diantaranya adalah ikan, krustasea, susu dan daging. Asam amino merupakan penyusun protein dalam tubuh. Tubuh dapat mensintesis asam amino non esensial, namun tidak dapat mensintesis asam amino esensial. Salah satu biota perairan yang mengandung protein hewani yang dapat memenuhi kebutuhan asam amino dalam tubuh yaitu keong matah merah (Cerithidea obtusa). Pada umumnya, keong matah merah dikonsumsi setelah mengalami pengolahan. Pengolahan pada bahan pangan berpengaruh terhadap kandungan gizinya sehingga diperlukan penelitian mengenai pengaruh pengolahan terhadap kandungan protein dan asam aminonya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rendemen keong matah merah, menentukan komposisi kimia dan abu tak larut asam dari daging keong matah merah, menentukan kandungan asam amino daging keong matah merah serta menentukan kandungan taurin daging keong matah merah. Berdasarkan hasil penelitian keong matah merah memiliki rendemen daging 19,69%, jeroan 18,09% dan cangkang 61,42%. Perlakuan pengukusan, perebusan dan perebusan dengan penambahan garam mengakibatkan perbedaan pada komposisi kimianya. Daging kukus memiliki kandungan protein tertinggi yaitu sebesar 65,85% (basis kering). Asam amino esensial tertinggi pada daging keong matah merah segar adalah histidin 2,81%. Arginin merupakan kandungan asam amino esensial tertinggi yang terdapat dalam daging keong matah merah yang telah mengalami perlakuan. Kandungan arginin pada daging keong kukus sebesar 1,60%, pada daging keong rebus sebesar 1,51%, dan pada daging keong rebus garam sebesar 1,03%. Asam amino non esensial tertinggi pada daging keong matah merah segar, kukus, rebus dan rebus garam adalah asam glutamat. Kandungan asam glutamat pada daging keong segar sebesar 2,41%, pada daging keong kukus sebesar 3,23%, pada daging keong rebus sebesar 2,94% dan pada daging keong rebus garam sebesar 2,03%. Pengukusan merupakan metode pengolahan terbaik bila dibandingkan dengan perebusan dan perebusan garam. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya kadar air, tingginya kadar protein dan tingginya asam amino pada daging keong kukus. Pengukusan berpengaruh baik terhadap kadar protein dan kadar air dari daging keong matah merah namun tidak berpengaruh baik pada kandungan taurinnya. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya kandungan taurin yang cukup banyak pada daging kukus yaitu dari 184 mg per 100 gr menjadi 21 mg per 100 g.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Pengolahan Terhadap Profil Protein Dan Asam Amino Pada Keong Matah Merah (Cerithidea Obtusa)en
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf
  Restricted Access
BAB I321.14 kBAdobe PDFView/Open
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
BAB II421.74 kBAdobe PDFView/Open
BAB 3 METODE.pdf
  Restricted Access
BAB III390.18 kBAdobe PDFView/Open
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
  Restricted Access
BAB IV523.34 kBAdobe PDFView/Open
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
  Restricted Access
BAB V326.75 kBAdobe PDFView/Open
C12zti.pdf
  Restricted Access
full text1.47 MBAdobe PDFView/Open
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover283.98 kBAdobe PDFView/Open
DAFTAR PUSTAKA.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka357.86 kBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.03 MBAdobe PDFView/Open
RINGKASAN.pdf
  Restricted Access
Ringkasan279.4 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.