Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52141
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorKrisanti, Majariana
dc.date.accessioned2011-12-06T01:35:32Z
dc.date.available2011-12-06T01:35:32Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52141
dc.description.abstractLaju pertambahan penduduk yang tinggi seperti yang banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia menghabiskan surplus sumberdaya alam yang diperuntuk¬kan bagi pembangunan ekonomi dan sosial. Tumbuhnya kemiskinan akibat pertambahan penduduk menghancurkan lingkungan demi kelangsungan hidupnya (WCD, 1987). Padahal lingkungan merupakan bagian kehidupan yang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang sangat serius. Salah satu contoh akibat dari terjadinya kerusakan lingkungan adalah rusaknya daerah tangkapan air. Dalam beberapa tahun terakhir, daerah tangkapan air terutama yang ada di lokasi yang padat penduduknya mengalami kerusakan, bahkan kerusakan tersebut dari tahun ke tahun cenderung semakin parah. Kerusakan daerah tangkapan air ini pada umumnya merupakan akibat dari penebangan hutan yang tidak terkendali dan penggunaan lahan di kawasan lindung yang mengabaikan prinsip-prinsip konservasi. Kerusakan hutan tersebut mengakibatkan pada musim hujan air yang meresap dan tersimpan di dalam tanah sebagai aliran air bawah tanah menjadi sangat minim, sementara air yang melimpah dan terbuang ke sungai atau ke laut menjadi sangat banyak. Bahkan tidak hanya sampai di situ, air yang terbuang tersebut seringkah berakibat pada terjadinya banjir, sementara segera setelah musim hujan berakhir aliran sungai menyusut sangat cepat. Dengan berpedoman pada hal tersebut, maka selain mengadakan penghijauan atau penghutanan kembali, diperlukan wadah yang mampu menampung air limpasan pada musim hujan sekaligus persediaan air pada musim kemarau. Wadah yang mampu menampung air dan sebagai tempat persediaan air pada musim kemarau tersebut bisa beraneka ragam seperti danau, rawa, waduk, atau kolam, namun wadah yang sengaja dibuat manusia untuk sebagai persediaan air biasanya dalam bentuk waduk.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePermasalahan dan strategi pengelolaan perairan waduk contoh kasus waduk Jatiluhur dan waduk Cirata, Jawa Baraten
Appears in Collections:Faculty of Fisheries and Marine Science



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.