Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22120
Title: Uji coba umpan benang perak pada pancing tonda (Troll Line) di Perairan Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat
Authors: Endratno
Issue Date: 2002
Abstract: Pancing tonda merupakan salah satu alat tangkap tradisional yang menggunakan umpan buatan untuk menangkap tuna dan jenis ikan pelagis lainnya. Berdasarkan informasi, bulu ayam berwarna putih biasa digunakan sebagai umpan, meskipun harganya relatif mahal dan makin sulit diperoleh dewasa ini. Salah satu alternatif yang diajukan adalah penggunaan umpan tiruan dari benang perak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas umpan benang perak dalam pengoperasian pancing tonda di perairan Pelabuhanratu. Uji coba penangkapan berlangsung pada bulan April 2001 di perairan Teluk Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Penelitian menggunakan metode experimental fishing. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung dalam pengoperasian pancing tonda selama 15 trip. Setiap trip berlangsung satu hari. Pada setiap setiing dipasang dua unit pancing dengan umpan berbeda, yaitu bulu ayam berwarna putih dan benang perak. Data sekunder berupa data produksi dan jumlah alat tangkap diperoleh dari bakul ikan. Data berat hasil tangkapan dianalisis menggunakan "Uji Peringkat Wilcoxon, Mann dan Whitney" (Hanafiah, 1994). Analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan antara kedua jenis umpan buatan. Hasil tangkapan pancing tonda didominasi oleh madidihang {Thunnus albacares) sebanyak 16 ekor dengan berat 126,2 kg atau 72,93 % dari berat total hasil tangkapan. Hasil tangkapan sampingan adalah cakalang (Katsuwonus pelamis), tenggiri (Scomberomorus commersoni), lemadang {Coryphaena hippurtts) dan alu-alu (Sphyraetta sp). Pancing tonda dengan umpan bulu ayam dengan berwarna putih memberikan hasil tangkapan lebih banyak dalam jumlah dan jenis dibandingkan dengan umpan benang perak. Hasil tangkapan dengan umpan bulu ayam didominasi oleh madidihang {Thunnus albacares) sebanyak 15 ekor dengan berat total 111 kg. Hasil tangkapan dengan umpan benang perak didominasi oleh tenggiri {Scomberomorus commersoni) berjumlah 6 ekor dengan berat 24,1 kg. Panjang dan berat individu yang tertangkap merupakan ukuran yang umum tertangkap di perairan Teluk Pelabuhanratu. Ukuran panjang total madidihang {Thunnus albacares) yang tertangkap antara 50,3 - 85,7 cm, dengan berat 3,1 - 18,1 kg. Ukuran ikan dominan tertangkap pada selang panjang 50,3 - 64,4 cm dan selang berat 3,0 - 6,0 kg. Jenis madidihang dan cakalang banyak tertangkap pada setting kedua atau pagi hari sebanyak 8 ekor dan kelima atau sore hari sebanyak 6 ekor. Hasil uji peringkat Wilcoxon, Mann dan Whitney terhadap berat hasil tangkapan diperoleh nilai Zhit= 0,316 dan ZUbei = 0,0199, sehingga Z\»x> Zm- Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat nyata pada hasil tangkapan pancing tonda yang menggunakan umpan bulu ayam berwarna putih dengan benang perak. Hal ini mungkin disebabkan oleh penampakan dan gerak umpan yang menyerupai umpan hidup. Pada saat umpan bulu ayam ditarik, bentuknya akan menguncup. Pada saat diulur, bulu ayam kembali ke kondisi awal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22120
Appears in Collections:UT - Aquatic Product Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C02end.pdf
  Restricted Access
1.95 MBAdobe PDFView/Open
C02end_abstract.pdf
  Restricted Access
667.63 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.