Strategi Peningkatan Kinerja Supply Chain Management (SCM) Beras SPHP di Perum BULOG Kantor Cabang Bogor

Abstract

Beras merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Kebutuhan akan beras tiap tahunnya terus menerus naik seiring dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus berkembang. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil peran dalam menstabilkan ketersediaan dan penyaluran beras salah satunya melalui Perum BULOG Kantor Cabang Bogor. Namun, terdapat beberapa kendala dalam penyaluran beras seperti sulitnya mencari pasokan beras dari petani, kualitas gabah, terbatasnya wilayah panen, dan tidak adanya pusat pengeringan di Bogor. Penelitian dilakukan di Perum BULOG Kantor Cabang Bogor mulai bulan Maret hingga Agustus 2025. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alur rantai pasok dan menganalisis strategi rantai pasok yang tepat dengan menggunakan metode SWOT dan diintegrasikan dengan metode PESTLE dan AHP. Perum BULOG Kantor Cabang Bogor berada di kuadran I untuk Matriks IE dan kuadran SWOT menandakan bahwa strategi yang cocok yaitu strategi S-O dengan memanfaatkan kekuatan untuk mengambil peluang dilapangan. Hasil dari analisis AHP menunjukkan bahwa bobot prioritas tertinggi altenatif strategi yaitu mengedukasi petani terkait teknologi dan kualitas dengan berkolaborasi bersama Bapanas dan Kementrian Pertanian (0,356). Hasil AHP menunjukkan bahwa alternatif tersebut merupakan strategi yang perlu diutamakan oleh Perum BULOG Kantor Cabang Bogor untuk meningkatkan kinerja rantai pasok.

Rice is a staple food for Indonesians. The demand for rice continues to rise every year in line with Indonesia's growing population. Therefore, the government must play a role in stabilizing the availability and distribution of rice, one of which is through The Perum BULOG Kantor Cabang Bogor. However, there are several obstacles in rice distribution, such as the difficulty of sourcing rice from farmers, the quality of grain, limited harvest areas, and the absence of a drying center in Bogor. The research was conducted at the Perum BULOG Kantor Cabang Bogor from March to August 2025. This study aimed to identify the supply chain flow and analyze the appropriate supply chan strategy by employing the SWOT method integrated with the PESTLE and AHP approaches. Perum BULOG Kantor Cabang Bogor was positioned in quadrant I of both the IE Matrix and the SWOT Matrix, indicating that the most suitable strategy was the Strength-Opportunity (S-O) strategy, which leveraged the company’s strengths to capitalize on opportunities in the field. The results of the AHP analysis revealed that the highest priority weight (0,356) was assigned to the alternative strategy of educating farmers on technology and quality in collaboration with Bapanas and the Ministry of Agriculture. These findings suggested this alternative should be prioritized by Perum BULOG Kantor Cabang Bogor to enhance overall supply chain performance.