Kelayakan Pengembangan Bisnis Olahan Rosemary menjadi Rosemary Bubuk di CV Lendo Bercocok Tanam

Abstract

CV Lendo Bercocok Tanam terdapat tanaman rosemary yang tidak lolos standar pasar sehingga menimbulkan kerugian karena harus dijual dengan harga murah atau dibuang. Belum adanya pengolahan lanjutan untuk memanfaatkan rosemary yang tidak lolos pasar menjadi produk bernilai tambah seperti rosemary bubuk. Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai tambah serta kelayakan pengembangan bisnis pengolahan rosemary menjadi rosemary bubuk berdasarkan aspek finansial dan non-finansial di CV Lendo Bercocok Tanam. Metode Hayami digunakan untuk menghitung nilai tambah, sementara studi kelayakan usaha mencakup analisis pasar, produksi, organisasi, sumber daya manusia, kolaborasi, serta evaluasi finansial menggunakan NPV, IRR, Net BC, Gross BC, dan Payback Period. Hasil penelitian menunjukkan nilai tambah sebesar Rp45.179 dengan rasio 24% dan keuntungan bersih Rp24.819 dengan rasio 24%. Kelayakan finansial diperoleh dengan NPV Rp84.697.585, IRR 79%, Net BC 7,57, Gross BC 1,25, dan Payback Period 2 tahun 9 bulan. Analisis sensitivitas menunjukkan usaha ini masih layak meski terjadi penurunan penjualan sampai 20% dan kenaikan harga bahan baku 28%.

CV Lendo Bercocok Tanam, there are rosemary plants that do not meet market standards, causing losses as they must be sold at low prices or discarded. The research gap is the lack of downstream processing to utilize the rosemary that fails market standards into value-added products like rosemary powder. This study aims to analyze the added value and feasibility of developing a rosemary powder business based on financial and non-financial aspects at CV Lendo Bercocok Tanam. The Hayami method is used to calculate added value, while the feasibility study covers market analysis, production, organization, human resources, collaboration, and financial evaluation using NPV, IRR, Net BC, Gross BC, and Payback Period. The results show an added value of IDR 45.179 with a 24% ratio and net profit of IDR 24.189 with a 24% ratio. Financial feasibility is obtained with an NPV of IDR 84.697.585, IRR of 79%, Net BC of 7,57, Gross BC of 1,25, and a Payback Period of 2 years 9 months. Sensitivity analysis shows the business remains feasible despite a sales decline of up to 20% and a raw material price increase of 28%.