Pengaruh Literasi Keuangan, Dukungan Sosial, dan Stres Keuangan Terhadap Kesejahteraan Finansial Ibu Tunggal

Abstract

Peningkatan angka perceraian dan jumlah perempuan kepala keluarga menunjukkan dinamika sosial yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, pada tahun 2023, hanya 60,31% perempuan kepala keluarga yang bekerja, sehingga menimbulkan permasalahan ekonomi yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Kondisi ini mencerminkan adanya kesenjangan antara tanggung jawab yang diemban dan akses terhadap sumber daya ekonomi. Perempuan yang menjalani peran ganda dituntut untuk melaksanakan peran instrumental dan ekspresif, yakni sebagai pencari nafkah sekaligus pengasuh dan pemberi kasih sayang bagi anak-anak mereka. Beban peran ini dapat meningkatkan risiko terjadinya stres, terutama dalam aspek keuangan. Ibu tunggal cenderung mengalami berbagai bentuk kerentanan, termasuk kerentanan sosial, fisik, emosional, dan ekonomi, yang semuanya dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan pendekatan explanatory research dan menggunakan teknik voluntary sampling, melibatkan 125 responden yang merupakan ibu tunggal di berbagai kelompok usia. Karakteristik usia responden berkisar antara 25 hingga 57 tahun. Status perceraian tertinggi adalah cerai mati (63,2%) diikuti oleh cerai hidup (36,8%). Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres keuangan, artinya semakin tinggi tingkat literasi keuangan, maka semakin rendah stres keuangan yang dialami. Dukungan sosial juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap stres keuangan, menunjukkan bahwa kehadiran dukungan dari lingkungan sosial dapat membantu mengurangi tekanan finansial. Sementara itu, stres keuangan terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesejahteraan keuangan, yang berarti semakin tinggi stres yang dirasakan, maka semakin rendah tingkat kesejahteraan keuangan yang dicapai.

The increasing rates of divorce and the growing number of female-headed households highlight important social dynamics that require serious attention. However, in 2023, only 60.31% of female heads of households were employed, creating economic challenges that affect the fulfillment of family needs. This situation reflects a gap between the responsibilities women bear and their access to economic resources. Women who assume dual roles are required to perform both instrumental and expressive functions, acting as breadwinners as well as caregivers who provide love and emotional support to their children. These dual roles often increase the risk of stress, particularly in financial aspects. Single mothers tend to face various forms of vulnerability, including social, physical, emotional, and economic vulnerabilities, all of which can negatively impact overall family well-being. This study is a quantitative research project using an explanatory research design and a voluntary sampling technique. A total of 125 single mothers participated as respondents, representing various age groups ranging from 25 to 57 years. The highest divorce status was widowhood (63.2%), followed by divorce due to separation (36.8%). Data were collected through a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The results of the study indicate that financial literacy has a positive and significant effect on financial stress, meaning that higher levels of financial literacy are associated with lower levels of financial stress. Social support also has a positive and significant effect on financial stress, indicating that the presence of support from one's social environment can help reduce financial pressure. Furthermore, financial stress has a negative and significant effect on financial well-being, suggesting that increased financial stress leads to a lower level of financial well-being.