The Role of Vitamin C in Regulating StAR Gene Expression and Glucocorticoid Production in Adrenal Gland Cell Line

Abstract

Stress is a major concern in modern living, with an increasing number of people feeling anxiety and depression, including in Indonesia. In response to this stress, the pituitary gland releases adrenocorticotropic hormone (ACTH), which instructs the adrenal cortex to initiate the process of steroidogenesis and create cortisol. Too much cortisol can lead to a range of health issues from depression to Alzheimer’s disease. The hypothesis of this study is vitamin C may decrease StAR gene expression in the adrenal cortex, leading to decreased cortisol production, since cholesterol transport by StAR is required in steroidogenesis. To test the hypothesis, qPCR and cortisol ELISA tests were done on the H295R cell line with four treatment groups: control, 10 mM vitamin C, 20 mM forskolin, and vitamin C plus forskolin. The findings revealed that vitamin C lowered StAR gene expression cortisol levels in the forskolin-containing group. These findings highlight vitamin C's potential for controlling stress-related cortisol levels, as well as the need of getting enough vitamin C from fruits and vegetables to avoid health problems linked with high cortisol and vitamin C insufficiency.

Stres merupakan masalah utama dalam kehidupan modern, dengan semakin banyak orang mengalami kecemasan dan depresi, termasuk di Indonesia. Sebagai respons terhadap stres, kelenjar pituitari melepaskan hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang menginstruksikan korteks adrenal untuk memulai proses steroidogenesis dan menghasilkan kortisol. Kadar kortisol yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari depresi hingga penyakit Alzheimer. Hipotesis penelitian ini adalah vitamin C dapat menurunkan ekspresi gen StAR di korteks adrenal, sehingga produksi kortisol berkurang, karena transportasi kolesterol oleh StAR diperlukan dalam steroidogenesis. Untuk menguji hipotesis tersebut, dilakukan uji qPCR dan ELISA kortisol pada garis sel H295R dengan empat kelompok perlakuan: kontrol, vitamin C 10 mM, forskolin 20 mM, dan vitamin C plus forskolin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin C menurunkan ekspresi gen StAR dan kadar kortisol pada kelompok yang mengandung forskolin. Temuan ini menyoroti potensi vitamin C dalam mengendalikan kadar kortisol terkait stres, serta pentingnya asupan vitamin C yang cukup dari buah dan sayuran untuk mencegah masalah kesehatan akibat kadar kortisol tinggi dan kekurangan vitamin C.