Pendirian Unit Bisnis Teh Pakcoy Hidroponik pada Sunfarm Biotech

Abstract

Sunfarm Biotech merupakan perusahaan hidroponik yang berada di Kabupaten Bogor.Permasalahan yang dihapani pada masa kini ialah hasil sortasi sayuran pakcoy yang terbuang sia-sia Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan pada perusahaan Sunfarm Biotech. Analisis dilakukan melalui pendekatan kelayakan finansial, termasuk perhitungan NPV sebesar Rp67.153.031, IRR sebesar 45%, Gross B/C sebesar 1,07, Net B/C sebesar 1,19, dan seluruhnya menunjukkan usaha ini layak secara ekonomi dari hasil Payback Period tercapai dalam waktu 2,19 tahun dari umur usaha 5 tahun. Analisis Switching Value menunjukkan batas toleransi harga bahan baku utama (pakcoy dan gula) masih dalam rentang wajar terhadap total biaya. Selain itu, nilai tambah produk teh pakcoy memberikan keuntungan ekonomi bagi pelaku usaha. Berdasarkan keseluruhan aspek tersebut, usaha ini dinilai layak untuk dijalankan.

Sunfarm Biotech is a hydroponic company located in Bogor Regency. The current problem faced is the waste of sorted pakcoy vegetable products. This research aims to increase the income and profits of Sunfarm Biotech. The analysis is conducted through a financial feasibility approach, including a NPV calculation of Rp67.153.031, an IRR of 45%, a Gross B/C ratio of 1,07, a Net B/C ratio of 1,19, all of which indicate that the business is economically viable with a Payback Period of 2,19 years within a business lifespan of 5 years. The Switching Value analysis shows that the price tolerance limit for the main raw materials (pakcoy and sugar) is still within a reasonable range compared to total costs. Additionally, the added value of pakcoy tea products provides economic benefits for business actors. Based on all these aspects, this business is deemed viable to run.