Pengembangan Minuman Kemasan Kopi Kol Ungu (Brassica oleracea var. capitata f. rubra) sebagai Alternatif Minuman Antioksidan

Abstract

MUHAMMAD FAIRUZA ALKAGIRI. Pengembangan Minuman Kemasan Kopi Kol Ungu (Brassica oleracea var. capitata f. rubra) sebagai Alternatif Minuman Antioksidan. Dibimbing oleh FIRMAN MUHAMMAD BASAR. Kopi kol ungu dalam kemasan merupakan produk minuman fungsional inovatif yang memadukan antosianin dari kubis ungu sebagai sumber antioksidan Pembuatan kopi instan dimulai dengan pemilihan biji kopi yang kemudian disangrai hingga kadar air berkurang dan aroma khasnya terbentuk. Penelitian ini memakai metode kuantitatif melalui uji organoleptik guna menilai kesukaan panelis. Responden penelitian terdiri atas 44 orang yang berdomisili di Warkop wf. Temuan penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p< 0,05) pada aspek rasa, warna, dan aroma. Formula terbaik diperoleh pada F2 (8 g kopi dengan 250 ml air serta 125 g kol ungu dengan 250 ml air) dengan rata-rata skor 3,402. Dalam aspek biaya, perhitungan full costing menunjukkan harga pokok produksi harga jual yang dibulatkan menjadi Rp5.000 per botol. Jika produksi harian mencapai 100 botol dan bulanan 3000 botol, HPP total per hari adalah Rp349.363, sedangkan bulan Rp34.936.300. Secara keseluruhan, penelitian ini menggabungkan analisis sensorik dan perhitungan biaya produksi dalam upaya pengembangan minuman fungsional kopi kol ungu.

MUHAMMAD FAIRUZA ALKAGIRI. Development of Purple Cabbage (Brassica oleracea var. capitata f. rubra) Coffee Beverage Packaging as an Antioxidant Beverage Alternative. Supervised by FIRMAN MUHAMMAD BASAR. Purple cabbage coffee in packaging is an innovative functional beverage product that combines anthocyanins from purple cabbage as a source of antioxidants. The production of instant coffee begins with the selection of coffee beans, which are then roasted until the moisture content is reduced and the characteristic aroma is formed. This study employed a quantitative method through organoleptic testing to assess panelists' preferences. The study participants consisted of 44 individuals residing in Warkop wf. The findings revealed significant differences (p < 0.05) in terms of taste, color, and aroma. The best formula was obtained in F2 (8 g of coffee with 250 ml of water and 125 g of purple cabbage with 250 ml of water) with an average score of 3.402. In terms of cost, full costing calculations showed a production cost of Rp5.000 per bottle. If daily production reaches 100 bottles and monthly production reaches 3,000 bottles, the total production cost per day is Rp 349.363, while the monthly total is Rp34.936.300. Overall, this study combines sensory analysis and production cost calculations in the development of a functional purple cabbage coffee beverage.