Pengembangan Bisnis Sayuran Hidroponik pada Hidroponik Nusantara Kota Jakarta

Abstract

Hidroponik Nusantara merupakan perusahaan yang melakukan budidaya sayuran hidroponik di Kota Jakarta. Hidroponik Nusantara menghadapi permasalahan terkait pengelolaan stok yang tidak seluruhnya terserap oleh pasar. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan bisnis sayuran hidroponik melalui analisis SWOT, perencanaan tahapan pengembangan menggunakan metode Critical Path Method (CPM), analisis aspek non-finansial dan finansial, serta implementasi strategi guna meningkatkan penjualan dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan strategi utama perusahaan yaitu memperluas pasar dengan memanfaatkan kualitas produk yang dimiliki dan relasi perusahaan, serta menetapkan sasaran kepada pelanggan tetap seperti mitra. Proyek pengembangan ini memerlukan 32 hari, dan seluruh aktivitas harus diselesaikan tepat waktu agar proyek berjalan sesuai rencana. Penerapan strategi STP yang tepat dengan menyasar mitra baru terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja bisnis, Hidroponik Nusantara. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan pendapatan sebesar Rp 7.420.080 selama satu bulan pengembangan, serta naiknya nilai R/C rasio dari 1.59 menjadi 1.66, yang berarti pengembangan bisnis layak untuk dijalankan.

Hidroponik Nusantara is a company engaged in the cultivation of hydroponic vegetables in Jakarta City. Hidroponik Nusantara faces problems related to stock management, where the products are not fully absorbed by the market. This study aims to formulate a business development strategy for hydroponic vegetables through SWOT analysis, development stage planning using the Critical Path Method (CPM), analysis of non-financial and financial aspects, as well as strategy implementation to increase sales and income. The results of the study show that the company's main strategy is to expand the market by utilizing product quality and company relationships, as well as targeting regular customers such as partners. This development project requires 32 days, and all activities must be completed on time so that the project runs according to plan. The implementation of an appropriate STP strategy by targeting new partners has proven effective in improving the business performance of Hidroponik Nusantara. This is indicated by an increase in revenue of IDR 7,420,080 during one month of development, along with a rise in the R/C ratio from 1.59 to 1.66, which means that the business development is feasible to implement.